METROPOLITAN.id - Punya buku berjubel di rumah dan tidak lagi dibaca, Anda bisa menyumbangkannya ke drop box di Stasiun Mass Rapid Transit (MRT). Pengguna moda transportasi anyar itu bisa berkontribusi dalam menambahkan literasi bagi warga Jakarta. Gubernur DKI Anies Baswedan telah meresmikan ruang baca disetiap stasiun. Buku yang bisa diakses oleh pengguna MRT itu bisa dipinjam tanpa dipungut biaya. Nantinya, buku akan dipinjamkan dari stasiun pertama yang penumpang naiki, dan akan dikembalikan di stasiun tujuan. Buku juga disediakan di dalam tap area, sehingga hanya penumpang yang sudah melakukan tap saja yang bisa mengakses buku tersebut. “Kemudian buku yang disumbangkan dari masyarakat. Nanti MRT juga mengumpulkan dan kita menyambut baik masyarakat kalau mau menyumbangkan bukunya. Pesan saya menyumbangkan bukunya yang bisa leluasa dibaca,”ujar Anies di Stasiun MRT Lebak Bulus, Minggu (8/9). Buku yang disediakan tidak sama seperti di perpustakaan. Buku lebih berukuran tipis namun tetap bermutu. Sementara itu, Direktur Utama PT MRT, William Sabandar menjelaskan, durasi waktu 30 menit perjalanan dinilainya cukup untuk membaca buku ringan yang sudah disediakan. "Yang kedua yang MRT akan lakukan adalah menyiapkan yang namanya micro library yang sedang kita siapkan akan ditempatkan di Stasiun Dukuh Atas nanti di bawah Jalan Kendal," tutur William. Menurutnya, di setiap stasiun ada drop box. Drop box ini memang tidak terlalu besar karena berisi buku-buku tipis. "Sarannya buku-buku kecil, supaya mudah dibaca dalam satu kali perjalanan,” terangnya. Selain itu, pihak MRT juga akan bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional untuk meluncurkan digital book di awal 2020. “Selain gerakan baca buku yang sifatnya tadi buku fisik, juga akan ada yang namanya digital book. Jadi itu yang akan kita kerjasamakan dengan Perpustakaan Nasional, semuanya sedang jalan,” pungkasnya. (ktr/fin)