METROPOLITAN.id - Sekretaris Dewan Kesenian Kabupaten Bogor, Bambang Sumantri, mendesak Pemerintah Kabupaten Bogor serius menata Gedung Kesenian dan memperhatikan sarana prasarana, khususnya untuk bidang kesenian kebudayaan Sunda. "Kami sudah memanfaatkan Gedung Kesenian untuk kesekretariatan Dewan Kesenian dan Pamong Budaya Bogor yang kondisi sarana dan prasarananya masih terbatas. Bahkan, sampai saat ini kondisinya belum kunjung lebih baik," kata Bambang. Menurutnya, penerangan di Gedung Kesenian belum memadai untuk di dalam maupun di luar gedung. Pemerintah Kabupaten Bogor diharapkan lebih fokus mengembalikan fungsi Gedung Kesenian sesuai peruntukannya. "Kita sudah coba memanfaatkan gedung itu untuk kesekretariatan dan beberapa kali menggelar kegiatan seni dan budaya, namun sarana dan prasarana kurang memadai, ditambah lahan yang ada dijadikan tempat parkir," ungkapnya. Bambang berharap, intansi terkait segera mengumpulkan para seniman dan budayawan. Tujuannya, mengembalikan fungsi dan peruntukan gedung kesenian. Entah itu untuk latihan bersama atau pusat kegiatan sanggar-sanggar. "Sarana harus dibenahi, seperti penerangan dan parkiran. Banyak yang ingin mengadakan agenda pagelaran pun masih bingung dengan keterbatasan sarana dan koordinasi yang jelas tentang penggunaan gedung kesenian," ungkap Bambang. Selain itu, Bambang juga mengimbau kseluruh seniman dan budayawan di Kabupaten Bogor agar terus bergerak bersama untuk menjaga, mengembangkan dan melestarikan kekayaan seni budaya. "Kita jangan menunggu support pemerintah, tapi kita selalu berinisiatif dalam melestarikan seni budaya dan berkreasi dengan kemampuan masing-masing serta menyatukan misi pengembangan seni budaya dan adat istiadat peninggalan leluhur," pesannya. Sementara itu, Humas Dewan Kesenian Bogor Sabilillah mengatakan, Gedung Kesenian kini berubah fungsi dan peruntukannya. Awalnya, gedung ini dibuat untuk wadah berkesenian. Namun dalam perjalanannya, mulai berubah fungsi hingga menjadi lokasi parkir dan tempat menyimpan gerobak dagangan. "sarana prasarana gedung tidak terurus. Panggung atraksi di kiri gedung penuh alang - alang, lahan yang ada tidak terurus, minim penghijauan dan kebersihan. Semua harus melek dan ikut mencarikan solusi," tandasnya. (fin)