METROPOLITAN – Air Susu Ibu (ASI) merupakan asupan nutrisi penting bagi bayi. Para ahli menyarankan agar ibu memberikan asupan ASI eksklusif pada bayi paling tidak hingga bayi berusia 6 bulan. Selepas itu, ibu boleh memberikan makanan pendamping ASI atau susu formula ke bayi.
Setiap ibu pada dasarnya memiliki produksi ASI yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Ada yang produksinya sangat melimpah dan ada pula yang hanya cukup untuk menyusui buah hati. Ketika produksi ASI melimpah, para ibu bisa memompa ASI dan menyimpannya agar bisa tahan lebih lama.
Perlu diketahui, lama penyimpanan ASI ini berbeda-beda tergantung tempat penyimpanan yang digunakan. ASI perah baru yang disimpan di tempat dengan suhu ruang dengan suhu maksimal 25 derajat Celcius bisa bertahan hingga 4 sampai 5 jam. Sedangkan untuk ASI yang sebelumnya telah dibekukan, idealnya bertahan 1 sampai 2 jam.
ASI yang disimpan di suhu ruang tidak bisa bertahan lama. Untuk itu, ibu harus lebih bijak dan teliti lagi untuk mengetahui kualitas ASI. ASI yang disimpan di cooler box atau kotak pendingin khusus bisa memberi keawetan hingga 1 hari sejak pertama disimpan. ASI di cooler box lebih dari 1 hari kualitasnya bisa menurun bahkan rusak.
Sementara untuk ASI yang disimpan di kulkas atau lemari es dengan suhu tidak lebih dari 10 derajat celcius bisa bertahan 5 sampai 8 hari. Tapi sebaiknya Mom menyimpan ASI di lemari es tidak lebih dari 3 hari sebelum diberikan ke buah hati.
ASI yang disimpan di freezer memiliki waktu penyimpanan yang lebih lama yaitu 2 minggu hingga 4 bulan. Ini tergantung pada kualitas ASI dan kualitas freezer. Biasanya, freezer dalam lemari es satu pintu cenderung memiliki waktu penyimpanan lebih sebentar dibandingkan freezer di lemari es dua pintu atau freezer khusus menyimpan makanan serta ASI.
Saat menyimpan ASI, sebaiknya simpan di waktu yang telah ditentukan demi mendapatkan kualitas ASI yang tetap mengesankan.(fml/rez/py)
