METROPOLITAN – Biasakan untuk menceritakan hal-hal apa yang dialami pada buah hati. Lakukan ini setiap hari. Bisa cerita tentang perjalanan ke kantor, rencana olahan masakan atau mungkin hal-hal favorit. Selain itu, minta juga anak bercerita tentang kesibukannya di sekolah atau saat bermain, seperti di tempat les dan aktivitasnya seharian. Saling bertukar cerita adalah hal yang sangat menyenangkan bagi anak dan bisa memperkuat ikatan anak dan orang tua.
Tak hanya itu, bercerita merupakan proses belajar yang sangat penting. Otak anak akan distimulus untuk berbicara secara runut, mengingat kembali apa yang dialami, termasuk menganalisis secara mendalam apa yang telah dilakukannya.
"Bercerita akan mengolah kembali semua bentuk pengalaman mereka dalam bahasa. Kemampuannya dalam berbicara akan bertambah. Ini sangat penting dilakukan di masa golden age karena akan membuat landasan kuat di tumbuh kembang dia pada masa depannya," kata Psikolog Anak, Jovita Ferliana. Jovita juga mengungkap ada banyak manfaat dari saling bertukar cerita secara rutin. Berikut ulasannya:
Cerita membantu perkembangan persepsi, memori, proses berpikir, perasaan dan emosi anak. Secara perlahan, nantinya akan membantu anak melatih kemampuan untuk menganalisis, termasuk dalam hal mengambil keputusan.
Tingkatkan kemampuan komunikasi
Melalui cerita, anak akan belajar banyak untuk berkomunikasi secara efektif. Bagaimana bercerita secara runut, bertanya, menanggapi, mendengarkan orang lain dan bakal memperkuat hubungan interpersonalnya.
Melatih empati
Dengan menikmati cerita tentang tokoh yang menarik, anak terlibat dalam perilaku "Role-Talking", di mana ia akan memposisikan diri di posisi tokoh dan membayangkan bagaimana tokoh tersebut berpikir, merasakan dan berperilaku.
Perkembangan fisik dan emosi
Bercerita juga membantu proses tumbuh kembang anak yang baik untuk perkembangan fisik, psikologis, sosial, moral dan spritual.
Munculkan kepercayaan diri
Dengan bercerita akan sangat membantu meningkatkan kepercayaan diri. Anak bisa dengan mudah memberi tahu apa yang ada di pikirannya, apa yang disukai dan tak disukai. Hal ini sangat baik agar ia terbiasa mengungkapkan pendapatnya.(drm/rez/py)