METROPOLITAN - Penyusunan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Kabupaten Bogor tampaknya berlangsung alot. Musababnya, hingga Rabu (2/10) sore, dua partai politik yaitu Golkar dan PAN dikabarkan belum menyerahkan formasi AKD. Sejak awal, DPRD menjadwalkan penyerahan formasi AKD dari masing-masing partai atau fraksi paling lambat diserahkan Rabu kemarin. Dengan harapan hari ini (Kamis, red) bisa langsung disahkan. Informasi yang dihimpun, hingga sore kemarin, Partai Golkar dan PAN belum juga menyerahkan formasi AKD-nya. Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto membenarkan hal tersebut. Dirinya mengaku terus melakukan konsolidasi dengan partai-partai lainnya agar formasi AKD bisa segera masuk dan diterima semua pihak. ”DPRD itu kolektif kolegial, musyarawah mufakat. Musyawarah sudah kita jalankan. Kalau menemukan kebuntuan, mungkin kita paripurnakan,” tegas Rudy. Beredar kabar bahwa Partai Golkar akhirnya menyerahkan formasi AKD-nya tadi malam. “Insya Allah semua fraksi sudah siap, hanya teknisnya saja karena sudah malam. Mungkin teman-teman fraksi yang lain sudah via telepon atau WA ke Setwan. Besok kalau tidak ada halangan kita sahkan,” terangnya. Wakil Ketua DPD Golkar Kabupaten Bogor Aan Triana Al Muharrom mengaku hingga sore hari pihaknya masih merapatkan formasi AKD dalam forum fraksi. Namun, pembahasan yang cukup alot tersebut bisa selesai dan diberikan ke Sekwan. ”Sebetulnya tidak ada kendala. Sekarang sudah beres, datanya sudah di ketua fraksi,” kata Aan. Sementara itu, hingga pukul 20:00 WIB, PAN memang belum menyerahkan formasi AKD. Ketua DPD PAN Kota Bogor Arif Abdi mengaku sudah melakukan komunikasi dan masih pada tahap lobi-lobi. “Sudah ada komunikasi, tapi kan perlu lobi-lobi. Intinya kami belum serahkan formasi AKD kami. Tapi sebelum paripurna besok pagi (hari ini, red) mudah-mudahan beres dan bisa kami serahkan,” kata Arif Abdi, tadi malam. Saat disinggung apakah lambatnya penentuan AKD lantaran masih ada dinamika dalam koalisi pilkada, dirinya tak mau memusingkan hal tersebut. Baginya, tidak ada koalisi di DPRD. “Kita sih kalau masuk alhamdulillah. Kalau nggak ya nggak apa-apa,” ungkapnya. Terpisah, Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan menilai sebaiknya semua partai diakomodasi untuk keberlangsungan pembangunan. Namun, pria yang juga ketua DPC Gerindra Kabupaten Bogor itu tidak mau ambil pusing jika ada yang tidak mau masuk rangkulan koalisi. ”Untuk apa lama-lama membahas ini. Yang penting itu adalah pelayanan lebih cepat lebih baik lah. Waktu sudah mepet, RAPBD 2020 sudah di depan mata. Saya berharap ini bisa cepat selesai lobi-lobinya,” tandasnya. (cr2/c/fin/run)