METROPOLITAN - Kecamatan Cariu menjadi salah satu wilayah yang paling terdampak kekeringan tahun ini. Beruntung, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan bantuan berupa mesin untuk sumur bor dan tangki air. Namun untuk memasangnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor perlu merogoh kocek hingga Rp10 miliar. Bantuan yang didapat dari Kementerian ESDM Republik Indonesia diharapkan bisa menjadi solusi jitu untuk menanggulangi bencana tahunan di Bogor Timur. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Bogor Soebiantoro mengatakan, bantuan tersebut akan dipasang di 40 titik di wilayah Kecamatan Cariu. Namun, pemasangannya belum bisa dilakukan dalam waktu dekat karena setiap titiknya membutuhkan anggaran hingga Rp250 juta. “Bantuan dari kementerian belum bisa dipasang dalam waktu dekat, karena belum masuk Sistem Informasi dan Manajemen Perencanaan, Penganggaran dan Pelaporan (Simral) 2019 yang menjadi dasar untuk mendapatkan pos anggaran APBD,” kata lelaki yang akrab disapa Bibin itu. Rencananya, Bibin akan menghadap Bupati Bogor Ade Yasin dan ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk membicarakan persoalan tersebut dalam waktu dekat agar bisa dianggarkan. “Rencananya nanti kami akan lapor ke Bupati dan TAPD. Mudah-mudahan dapat dianggarkan di tahun depan,” ujarnya. Nantinya, sumur bor yang dibangun memiliki kedalaman 132 meter, dengan kapasitas penampungan sebanyak 1.500 meter kubik. Sumur bor tersebut mampu melayani kebutuhan air bersih untuk 2.880 jiwa. Terpisah, Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Bogor Hadi Saputra mengaku kehadiran sumur bor memang menjadi salah satu solusi bagi warga di wilayah Bogor Timur. Sebab, wilayah Bogor Timur merupakan salah satu wilayah yang dikategorikan sebagai zona merah terdampak kemarau. ”Berbeda dengan wilayah Bogor Barat yang setiap bulannya pasti mendapatkan hujan karena dekat dengan Gunung Salak,” terang Hadi. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi kekeringan akan terus melanda wilayah Bogor Timur sampai November. Beberapa sungai sudah mengalami kekeringan akibat kemarau ekstrem. Selain itu, 5.000-an meter sawah mengalami gagal panen atau fuso. (cr2/b/fin/run)