METROPOLITAN - Rancabungur kaya akan Sumber Daya Alam (SDM)-nya, khususnya di bidang pertanian dan perkebunan. Kendati wilayah itu sudah masuk lokasi permukiman padat penduduk, namun masih banyak lahan pertanian yang tersedia. Camat Rancabungur Ishak Mairu menuturkan, banyak petani padi yang saat ini beralih ke palawija dan jambu kristal. ”Saat ini yang menjadi kendala pada saluran irigasi. Aliran air yang mengairi persawahan,” katanya. Untuk itu, sambung Ishak, ia bersama unsur pemuda (karang taruna dan organisasi kepemudaan, red) di wilayah setempat akan fokus pada tersedianya aliran irigasi itu. ”Tujuannya supaya tidak ada sumbatan karena limbah sampah. Sehingga pasokan air dapat masuk hingga wilayah Desa Rancabungur, bahkan ke Desa Mekarsari,” jelasnya. Saat ini, aliran air hanya mengairi wilayah Desa Bantarjaya hingga Pasirgaok. Sehingga air yang seharusnya bisa sampai ke Rancabungur tersumbat. ”Saya sudah mencoba turun langsung untuk pembersihan limbah sampah di Kali Cidepit beberapa waktu lalu, bersama karang taruna dan unsur masyarakat. Ke depan hal ini akan dilakukan kembali dan saya akan fasilitasi,” ujar mantan camat Tenjolaya itu. Tujuan pada fokus limbah sampah yang berada di aliran air itu agar keberadaan lahan pertanian terus dipertahankan di waktu mendatang. ”Seperti terong ungu, saat ini penjualannya sudah mencapai daerah Jabodetabek. Tentu ini potensi baik dan harus dipertahankan,” tandasnya. (yos/c/yok/run)