METROPOLITAN.id - Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan menyebut kondisi PT Prayoga Pertambangan dan Energi (PPE) sedang tidak sehat. Pernyataan itu menyusul diliburkannya para pegawai di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bogor tersebut. "Ada arahan untuk Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terkait masalah manajemen PPE. Kami akan rapat dengan manajemen PPE," kata Iwan, Senin (14/10). Menurutnya, jika dikelola secara benar, PT PPE memiliki potensi menyumbang pendapatan asli daerah (PAD). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor bakal kembali membuka Peraturan Daerah (Perda) No 9 tahun 2013 tentang Penyertaan Modal Daerah Pemkab Bogor pada BUMD PT PPE untuk meneliti kondisi PT PPE. "Waktu itu kan ada term atau semacam perjanjian, berapa tahun memberikan keuntungan, ini kan belum, di perda ada tahun berapa memberi keuntungan dan lainnya, kita bisa ukur dengan melihat itu," terangnya. Namun di pertengahan jalan, politisi Partai Gerindra ini menyebut kondisi kesehatan PT PPE kurang bagus. Pemkab akan mencarikan solusi apakah akan diganti manajemennya atau ditutup. "Sekarang di pertengahan jalan sudah kelihatan kesehatan PPE nya kurang bagus. Nanti akan diambil kebijakan bupati terkait SDMnya, pengelolaannya. Apakah direksinya mau dirhesufle atau bagaimana. Pergantian manajemen mungkin," jelas Iwan. Untuk karyawan yang dirumahkan, dirinya mengaku akan mengambil langkah penyelamatan secepatnya. Sementara terkait indikasi kerugian yang mencapai Rp80 miliar, Iwan memilih menunggu laporan akuntan publik. Sebab, yang berhak mengeluarkan jumlah kerugian adalah akuntan publik. "Kalau kerugian negara itu kan harus berdasar akuntan publik, itu yang akan kita liat nantinya. Kalau memang terindikasi ada hal-hal yang bersifat merugikan negara, ada konsekuensiny," tegasnya.

-