SUKABUMI - Suara riuh anak-anak terdengar dari balik sekat triplek bercat jingga di Terminal Cibareno, Kampung Bantarkalapa, Desa Pasirbaru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, kemarin pagi. Mereka adalah murid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Mutiara yang sejak 2016 silam ‘mengambil alih’ kehidupan di Terminal Cibareno.
Terminal yang berada di perbatasan Provinsi Jawa Barat dan Banten itu telah lama mati dan terbengkalai. Sudah tidak ada kegiatan transportasi di terminal tersebut. Bahkan sejumlah bangunan pendukung sudah rusak lapuk dimakan usia.
"Kita menumpang di sini bukan tanpa alasan. Karena memang selain PAUD tidak memiliki bangunan karena terkendala biaya, juga karena terminal ini tidak digunakan, makanya kita numpang di sini," ujar Kepala Sekolah PAUD Mutiara, Ani Nuraeni.
Sejatinya, PAUD Mutiara memiliki bangunan yang layak. Namun, lokasinya berada tepat di tikungan Jalan Cibareno sebelum terminal. Keadaan tersebut menjadi kekhawatiran orang tua karena lokasi bangunan PAUD yang sebelumnya berada di ruas jalan provinsi yang rawan kecelakaan.
Pernah sekali kendaraan yang mengalami kecelakaan terpental ke PAUD. Dari sana dicari jalan keluar yang akhirnya PAUD numpang di Terminal Cibareno yang terbengkalai.
Sejatinya PAUD Mutiara sudah memiliki lahan dan bangunan yang saat ini dalam tahap pembangunan. Lokasinya masih berada di Kampung Bantarkalapa. Namun pembangunnya sudah lama tertunda karena kesulitan biaya.
"Lahan itu dibangun Yayasan Medina Arasidiah yang membeli tanah dan dihibahkan kepada PAUD ini. Jadi alhamdulillah bangunannya sudah berdiri, tinggal finishing. Namun pemilik yayasan sudah meninggal, ya akhirnya belum ada dana lagi," bebernya.
Menurutnya, bangunan yang dalam proses itu mengalami kekurangan keramik, jendela dan WC. Pihaknya pun tidak diam karena sudah berupaya mengajukan bantuan ke mana-mana namun belum ada yang merespons.
"Kami berharap ada donatur, pemerintah atau siapa pun yang peduli terhadap PAUD. Mohon dengan sangat karena sudah khawatir melihat bangunan terminal seperti ini, sudah pada lapuk," pungkasnya. (suc/suf/run)