METROPOLITAN – Jawa Barat memiliki berbagai destinasi wisata yang wajib dikunjungi karena keindahan alamnya. Contohnya, Bukit Panenjoan di Kampung Cinangka, Desa Sindangpanon, Kecama-tan Bojong Purwakarta. Pemandangan alam yang ciamik cocok bagi pengguna media sosial mengabadikan momen ini. Bukit Panenjoan kurang lebih berjarak sekitar 17 km dari pusat kota Purwakarta. Menuju bukit Panenjoan dapat diakses dengan roda dua maupun roda empat. Wisatawan bisa memulai perjalanan me-reka dari Purwakarta mengambil arah menuju Wanayasa. Di Pondok Salam, mereka harus berbelok ke arah kanan memasuki Gapura Indung Rahayu yang terletak di pintu masuk Desa Salem. Selain itu, akses lain juga bisa ditempuh dengan jalur Bojong Sawit maupun daerah Wa-nayasa. Mata pengunjung akan dimanjakan oleh pemandangan hamparan perkebunan teh di sepanjang perjalanan. Keindahan alam akan terus tersaji hingga pengunjung tiba di lokasi Bukit Panenjoan. Dengan leluasa, pengunjung bisa berswafoto dengan latar belakang perkebunan, gunung hingga danau Juanda Jati-luhur yang terhampar di bagian barat Kabupaten Purwakarta. Dibangunnya jembatan bambu di atas perbukitan di areal wisata itu, semakin membuat Bukit Panenjoan menjadi tempat pedesaan khas Sunda. Itu terlihat dengan berdiri-nya saung-saung khas Sunda sebagai tempat beristirahat juga objek berfoto. Destinasi tersebut buka setiap hari mulai pukul 09:00 sampai 17:00 WIB. Seorang tokoh masyarakat yang juga penggagas terbentuknya Wisata Bukit Panenjoan bernama Acep Munawar (39). Nama Bukit Panenjoan berawal dari kata Nenjo atau sebagai akar kata panen-joan dalam bahasa Sunda atau ketika diartikan dalam bahasa Indonesia Nejo berarti melihat. Sehingga apa pun yang terlihat bisa dinikmati siapa pun yang berkunjung ke sana. Seorang tokoh masyarakat yang juga penggagas terbentuknya Wisata Bukit Panenjoan bernama Acep Munawar (39). Nama Bukit Panenjoan berawal dari kata Nenjo atau sebagai akar kata panen-joan dalam bahasa Sunda atau ketika diartikan dalam bahasa Indonesia Nejo berarti melihat. Sehingga apa pun yang terlihat bisa dinikmati siapa pun yang berkunjung ke sana. ”Panenjoan itu kan tempat untuk ‘nen-jo’ atau melihat sekeliling. Warga di sini menamakannya begitu karena dapat terlihat Gunung Sangga Buana dan Danau Jatiluhur. Bahkan, kompleks kantor Set-da Purwakartaterlihat dari sini, belum lagi pemandangan yang membuat ‘waas’ itu,” jelas Acep Munawar. Memasuki area Panenjoan, pengunjung wajib membayar tiket Rp5.000, biaya parkir motor Rp2.000. Sementara parkir kendaraan roda empat dipungut biaya Rp5.000. Destinasi wisata yang terbilang baru ini dikelola warga setempat, be-kerja sama dengan PT Karti Wana Raya sejak 2016. Bukit Panenjoan sendiri dulunya hanya areal perbukitan. Setelah ditanami dan dijadikan kawasan hijau, kemudian menjadi daerah yang banyak dikunjungi warga. (mer/suf/py)