METROPOLITAN - Mainan merupakan sarana pendukung bagi anak-anak untuk belajar dan mengembangkan segala aspek kecerdasan. Permainan edukatif seperti lego, adalah salah satu yang dapat membangun kreativitas anak dan mendukung mengembangakan kecerdasan si kecil. Oleh sebab itu, penting sekali bagi orangtua untuk memilih mainan yang bermanfaat dan edukatif. Sebagai mainan yang sudah lama ada, lego sering menjadi pilihan bermain karena memiliki banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak dan juga menjadi salah satu permainan yang dapat dilakukan bersama keluarga. Tentunya bermain Lego bersama dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kedekatan hubungan orangtua dan anak. Psikolog Anak, Ratih Ibrahim menjelaskan mengenai manfaat spesifik lego bagi tumbuh kembang si kecil. "Setiap anak dikaruniai bakat (kecerdasan) yang lengkap. Kecerdasan yang sifatnya majemuk ini, meliputi kognitif, psikomotor, dan psikososial, maka butuh dikembangkan secara optimal dengan stimulasi yang sesuai usianya. Bermain lego, terutama bersama teman sebaya, membuat anak-anak didorong untuk mengeksplorasi dan mengembangkan seluruh aspek kecerdasannya tersebut," ungkap Ratih. Ratih memaparkan, dari aspek kecerdasan kognitif, dengan bermain lego anak mengenal konsep dasar, yaitu bentuk, warna, jumlah, space (jarak atau ruang). Imajinasi dan kreativitas anak pun berkembang melalui cara membuat bangunan, mengombinasi warna, dan lainnya. Dari segi logika, anak-anak belajar mambangun konsep dan strategi. Mereka juga belajar memecahkan masalah ketika menyusun mainan agar bisa menjadi bangunan yang mereka inginkan. Saat sedang bermain anak-anak juga berkonsentrasi penuh. "Untuk kecerdasan psikomotor, lewat bermain lego anak-anak belajar kordinasi mata dan motorik. Keterampilan motorik halusnya berkembang dan motorik kasarnya berkembang lewat gerakan meraih, menekan, mengambil warna lego yang sesuai, menarik, dan lain sebagainya," sambung Ratih. Tidak sampai di situ, aspek psikososial anak juga berkembang. Mereka belajar sambil bermain. Saat anak-anak gembira maka emosi menjadi sehat. Saat anak bermain bersama teman mereka berinteraksi, diskusi, bekerja sama, diskusi, sharing mainan,belajar memberi, mengalah, dan tentunya bersosialisasi. "Aspek psikososial yang terbangun adalah meningkatkan self esteem (harga diri). Ketika hasil karyanya diapresiasi anak-anak senang, mereka pun menjadi percaya diri. Ketika anak-anak bermain bersama kemudian mereka sharing ide, itu mereka sedang belajar mengeksplorasi konsep," jelasnya panjang lebar. Ratih menambahkan, bermain lego dengan cara klasik atau mengikuti panduan sama baik. Bila anak barmain dengan cara klasik atau bebas tanpa buku panduan, maka mereka bisa bebas bereksplorasi dan berimajinasi. Sedangkan jika bermain dengan cara mengikuti buku panduan anak belajar mengikuti aturan dan disiplin. (okz/els)