METROPOLITAN - Aksi menghebohkan terjadi di SDN Sindangsari di jalan Pangeran Asogiri no. 33, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Sabtu (2/11). Pagi itu, ditengah kesibukkan siswa-siswi melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), tiba tiba dikagetkan dengan datangnya dua anggota polisi berseragam lengkap, bersama satu ekor anjing pelacak.
Kedatangannya aparat ini membuat beberapa murid dan orang tua siswa ketakutan. Informasi yang dihimpun dari orang tua siswa, bahwa sekolah telah terjadi pencurian uang kas senilai Rp.600.000.
“Nampaknya Kepala Sekolah melaporkan peristiwa itu kepada kepolisian,” ujar orang tua siswa yang biasa dipanggil mama Icang.
Menurutnya, kedatangan anggota kepolisan ini telah membuat para siswa ketakutan, sehingga beberapa wali murid sempat mempertanyakan peristiwa tersebut.
Selain itu, Menurut pengakuan salah seorang guru yang memohon namanya untuk tidak di korankan, menceritakan, usai petugas melakukan pelacakan, kemudian para guru dikumpukan di ruang kelas dengan pintu tertutup.
“Kami diberikan pengarahan oleh anggota Brimob, sambil “dijaga” oleh anjing pelacak itu, sehingga para guru pun merasa riskan dengan kejadian itu” katanya..
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Fachrudin, membenarkan kejadian itu.
“Iya di SD Negeri Sindangsari, telah terjadi kemalingan, tapi tidak ada uang atau barang yang hilang” tegas Fchrudin, yang biasa di sapa Fahmi, seraya menegaskan.
Menurutnya, menerjunkan anjing pelacak merupkan hal yang prosedural jika terjadi kehilangan.
“Semua wajib melaporkan kejadian itu ke kepolisian jika terjadi kehilangan,” bebernya. (ber/ar/yok)
