METROPOLITAN - Anggota Komisi III DPR RI Habiburokhman mengaku sudah menonton video utuh wawancara Agnes Monica atau Agnez Mo soal 'tak berdarah Indonesia'. Habiburokhman meminta masyarakat tak men-judge atau menghakimi Agnez Mo terkait nasionalisme. "Saya harap kita tidak over analysis atau melakukan analisis yang berlebihan terhadap pernyataan Agnes Monica, apalagi sampai melakukan judgement soal kadar nasionalismenya," kata Habiburokhman dalam keterangannya, Rabu (27/11/2019).
Berdasarkan video utuh yang ditontonnya, Habiburokhman menilai ucapan Agnez Mo memang bisa ditafsirkan macam-macam. Namun, yang menurut Habiburokhman harus digarisbawahi, Agnez Mo tidak sedang diwawancara dalam forum ilmiah. "Saya sudah lihat video wawancara utuh dan baca juga transkripnya, memang pernyataan tersebut bisa multiinterpretatif. Tapi bisa dimaklumi karena itu bukan forum ilmiah apalagi debat hukum politik yang harus ketat definisi," ucap Habiburokhman. Habiburokhman memilih berprasangka baik atas ucapan Agnez Mo. Jika video itu dilihat secara utuh dan tidak dipotong-potong, Habiburokhman menilai Agnez Mo terlihat ingin membanggakan persatuan Indonesia di tengah keberagaman. "Mungkin apa yang dipahami dan disampaikan Agnez soal 'darah Indonesia' tidak tepat per definisi hukum ketatanegaraan. Tapi sepertinya dia hanya mau menggambarkan walaupun Indonesia beragam tetapi kita bisa bersatu dan nyaman hidup berdampingan," ucap Habiburokhman. Banyak yang menganggap Agnez Mo terkesan melupakan Indonesia setelah sukses berkarier di luar negeri. Namun, banyak pula yang membela dengan menyebut pelantun 'NANANA' itu sama sekali tidak salah karena hanya menyatakan tidak berdarah Indonesia, bukannya bukan orang Indonesia. Begini kata Agnez Mo dalam wawancara dengan Build Series by Yahoo. "Sebenarnya, aku tidak punya darah Indonesia atau apapun itu. Aku (berdarah) Jerman, Jepang, China, dan aku hanya lahir di Indonesia," kata Agnez Mo.