METROPOLITAN - TANGERANG YOR akhirnya harus mendekam dibalik jeruji tahanan. YOR Ditangkap karena aksi brutalnya membacok remaja lain saat tawuran pecah di Kampung Cisereh, Tigaraksa, Tangerang. Korban berinisial OK, tewas setelah menerima sejumlah hantaman dari para pelaku remaja yang berjumlah 10 orang tersebut. Kapolres Kota Tangerang, AKBP Ade Ary Syam Indradi menerangkan pihaknya telah mengamankan 10 orang pelaku tawuran yang menyebabkan seorang remaja tewas. Peristiwa tawuran tersebut bermula dari sikap saling ejek antara dua kelompok remaja. Mereka akhirnya bertemu untuk tawuran. "Pertamanya ini karena saling ejek soal adu kekuatan kelompok, sehingga mereka merecanakan aksi ini. Bahkan dalam kesempatan itu, kedua kelompok sudah menyiapkan senjata seperti golok, stik golf dan juga kayu," ucap Kapolresta Tangerang, di Mapolsek Tigaraksa, Selasa (3/12). Korban OK, tak bisa selamat lantaran dirinya terkepung kelompok lawan. "Di sini yang menjadi incaran adalah korban OK. Karena dia tak sempat lari hingga akhirnya tewas usai luka yang cukup parah di urat nadi," ujarnya. Ketika ditelusuri, polisi akhirnya mengamankan 10 remaja. Satu diantaranya berinisial YOR, harus ditahan lantaran terbukti sebagai pelaku pembacokan serta perencanaan aksi tawuran tersebut. "Satu pelaku kita tahan. Dan yang lainnya ini kita lakukan pendampingan karena statusnya masih di bawah umur alias anak berhadapan dengan hukum," kata Kapolres Atas perbuatan pelaku YOR, Polisi menyangkakan pelaku pasal 80 ayat 3 Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak dan pasal 170 KUHPidana dengan ancaman diatas 15 tahun penjara Tawuran pelajar kembali terjadi di Jalan Raya Aria Jaya Santika, tepatnya di Kampung Olek, Desa Cisereh, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (2/12). Akibatnya, seorang siswa tewas terkena tusukan senjata tajam (sajam). Korban tewas itu adalah Oka Mahendra (14), siswa kelas VII SMP Pembangunan Tigaraksa. Berdasarkan video yang diterima wartawan, tawuran melibatkan belasan pelajar dari SMPN 1 Tigaraksa dan SMP Pembangunan Tigaraksa. Pelajar yang mengunakan sweater abu-abu yang diduga korban dalam video terlihat beberapa kali mendapatkan serangan senjata tajam jenis cerulit meski dia mencoba berlari menghindar. Kapolsek Tigaraksa AKP David Chandra Babega membenarkan adanya tawuran pelajar yang melibatkan SMPN 1 Tigaraksa dan SMP Pembangunan Tigaraksa di wilayahnya. Kata David, Oka Mahendra tewas setelah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit. “Ya benar (ada tawuran antar pelajar, red) mengakibatkan satu orang meninggal bernama Oka Mahendra,” kata David.. Menurut David, pihaknya sudah mengamankan sepuluh orang yang diduga pelaku tawuran. Dari kesepuluh itu, kata David, ada di antaranya alumni dari kedua sekolah yang diduga menjadi provokator terjadinya tawuran. “Peyelidikan sementara, tawuran itu terjadi akibat saling tantang atau saling ejek,” tuturnya. (de/feb)