METROPOLITAN.id - Penemuan ular kobra di Perumahan Royal Citayam Residen, Desa Susukan, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor nampaknya tak habis-habis.
Setelah 32 ekor berhasil ditemukan warga hingga Senin, (9/12), nyatanya ular-ular berbisa tersebut masih terus bermunculan.
Hingga hari ini, Rabu (11/12), total sudah 34 anakan kobra yang berhasil diamankan.
"Tadi ketemu lagi satu. Jadi sudah 34 ular yang ditemukan," kata salah seorang warga, Fathir, Rabu (11/12).
Karena masih bermunculan, warga pun terus menggelar aksi bebersih. Terlebih, indukan ular pun belum ditemukan.
"Ini anak ularnya datang terus. Sampai ada yang masuk rumah. Kita juga cari induknya," ungkapnya.
-
TANGKAP: Petugas BPBD dan Damkar saat menangkap anak ular yang ditemukan di sekitar Perumahan Citayam Residence, Bojonggede.
Sebelumnya, kemunculan puluhan anak ular korba menjadi teror tersendiri bagi warga perumahan Royal Citayam Residence, Kabupaten Bogor, beberapa hari belakangan.
Musababnya, meski sudah dilakukan pembersihan, masih ada saja ular yang berkeliaran di pemukiman warga.
Hingga Senin (9/12) siang, sudah 32 anakan kobra ditemukan dan diamankan warga.
"Kemarin itu sudah 29 yang ditemukan. Semalam ada lagi satu sudah mati di bawah tempat tidur. Tadi juga ada lagin yang ditemukan jam 11.40," kata Ketua Paguyuban perumahan Royal Citayam Residence, Heri Cahyo, Senin (9/12).
Warga juga sudah berinisiatif memanggil petugas pemadam kebakaran (damkar) hingga komunitas reptile untuk mencari sang induk.
Kemunculan ular dengan bisa mematikan ini pertama kali terlihat pada Rabu (4/12). Saat itu, ada dua ekor anakan kobra ditemukan masuk di dua rumah warga di Desa Susukan, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor tersebut.
Saat itu, warga masih menganggap temuan itu hal yang wajar dan kebetulan. Namun keesokan harinya, Kamis (5/12), salah seorang warga kembali menemukan satu ekor ular sejenis di rumahnya.
Malam harinya, tiga ekor ular kembali ditemukan di teras musala. Kondisi ini membuat warga takut hingga pengajian untuk anak-anak pun diliburkan.
Karena cukup meresahkan, warga akhirnya melaporkan temuan tersebut ke Polsek Bojonggede. Selanjutnya, laporan diteruskan ke Dinas Damkar Kabupaten Bogor pada Jumat (6/12).
Tak butuh waktu lama, Tim Damkar langsung turun menyisir area pemukiman warga dan mencari sarang ular. Petugas pun menemukan sejumlah anak kobra namun indukannya belum juga ditemukan.
“Jumat itu petugas Damkar datang, ada beberapa yang berhasil ditangkap. Tapi pas malamnya ada lagi yang muncul di teras warga. Semuanya jadi resah,” kata Ketua Paguyuban perumahan Royal Citayam Residence, Heri Cahyo, Minggu (8/12).
Karena masih terus ditemukan, Heri bersama warga lain mengambil keputusan untuk mengajak warga kerja bakti. Bahkan, warga berinisiatif memenaggil komunitas reptil. Kebetulan saat itu ada komunitas pecinta reptil cobra.
Kerja bakti dengan bebersih dilakukan sejak Sabtu, (7/12). Saat itu, warga kembali menemukan ular kobra di mimbar musolah. Tak sampai di situ, malam harinya ular anakan kobra kembali muncul meski jumlahnya tak sebanyak hari-hari sebelumnya.
“Sabtu itu kita bersih-bersih, sampe sore dapat satu ekor. Tetapi malamnya muncul kembali,” ungkapnya.
Karena makin meresahkan, pada Minggu pagi warga kembali kerja bakti dan memanggil komunitas pencinta reptile. Sejauh ini, sudah 29 anak ular kobra yang ditemukan. Menurut komunitas, indukan ular berbisa tersebut kemungkinan berada di luar komplek.
“Karena komplek kita juga masih kebon liar dan ada pohon bambu. Warga sudah tidak melakukan pencarian, hanya antisipasi saja,” jelas Heri.
-
Menurut Heri, berdasarkan keterangan komunitas pencinta reptile, indukan kobra memiliki sensor tinggi. Sehingga, ketika mengetahui keberadaan manusia, ia akan pergi menjauh.
Yang membahayakan justru anak-anak ular kobra yang sudah berusia dua bulan dan panjangnya sudah mencapai 30 sentimeter. Anakan tersebut cenderung tidak takut manusia dan sudah bisa menyemburkan bisa.
“Kami disarankan pakai alat jarak jauh seperti tongkat yang bisa digunakan untuk menekan kepalanya. Kalau di rumah disarankan menggunakan karbol dan pewangi. Hewan ini katanya takut dengan wangi-wangian,” terang Heri.
Hasil sharing dengan komunitas, Heri mengatakan telur ular kobra bisa mencapai 30-35 ekor. Sehingga ketika sudah ditemukan 29 ekor, kemungkinan masih ada 5 ekor atau kurang yang belum ditemukan. Termasuk sang indukan yang masih misterius.
“Kami berharap sudah tidak ada lagi yang muncul dan masuk ke rumah warga, karena ini jelas berbahaya,” pungkasnya. (fin)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:20 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 14:35 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 14:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 13:53 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 13:37 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 13:31 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 07:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 06:15 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:22 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 11:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:03 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:28 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:10 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 14:29 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 14:21 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 14:18 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:43 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 11:48 WIB