METROPOLITAN - Pembunuh mahasiswi di Bengkulu akhirnya ditangkap polisi. Mahasiswi beridentitas, Winda Mardiana (20) ditemukan tewas terkubur di belakang indekosnya. Winda ditemukan di belakang indekosnya di Jalan Beringin, Kecamatan Muarabangkahalu, Kota Bengkulu, Minggu (8/12/2019). Sebelum ditemukan tak bernyawa, mahasiswi tersebut sebelumnya dilaporkan hilang. Pihak keluarga pun telah melakukan upaya pencarian terhadap mahasiswi tersebut. Pencarian tersebut mulai menemui titik terang setelah ditemukannya sandal mahasiswi tersebut di belakang indekosnya yang merupakan rawa. Kemudian, pihak keluarga juga menemukan bekas galian di sekitar lokasi tersebut.Setelah digali, ternyata ditemukan jenazah korban.Winda Mardiana ternyata menjadi korban pembunuhan yang dilakukan penjaga indekosnya. Kini, pelaku utama, Pardi (PI) alias Pardi bin Suhaila (29) telah diamankan pihak kepolisian.Pardi ditangkap di Empat Lawang pada Rabu (18/12/2019).Munculnya dugaan pembunuhan yang dilakukan Pardi pertama kali diungkap oleh istrinya, TK. TK sendiri sebelumnya memang telah diamankan oleh polisi.Sementara Pardi saat itu kabur setelah melancarkan aksinya membuhuh Winda.Pardi kabur dan sembunyi di dalam hutan di Kawasan Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan. Namun persembunyian Pardi pun akhirnya terungkap hingga akhirnya ditangkap.Saat hendak ditangkap, pelaku sempat melakukan percobaan bunuh diri. Pardi sempat coba bunuh diri dengan melukai perutnya menggunakan pisau dan dengan gantung diri. "Pelaku berusaha bunuh diri dengan cara menusuk perut menggunakan pisau dan gantung diri saat polisi masih bernegosiasi dengan pihak keluarga," ujar Kapolres Bengkulu AKBP Pahala Simanjuntak, Jumat (20/12/2019). Hal itu dilakukan karena Pardi panik saat hendak ditangkap polisi. Mulanya, keluarga Pardi sempat akan menyerahkan pelaku ke Polsek Lintang Kanan dengan syarat ada jaminan pelaku tidak diamuk massa. "Jaminan keluarga itu dipenuh polisi, Namun, belum selesai upaya negosiasi keluarga dan polisi, pelaku nekat menusukkan pisau ke perut dan menggantung dirinya menggunakan tali," ucap Pahala. Kini, Pardi harus menjalani perawatan medis di RS Bhayangkara, Bengkulu. "Kami menunggu sampai pelaku pulih baru akan dilakukan pemeriksaan," terangnya, Penjaga kos kabur Sempat timbul kejanggalan pada kasus pembunuhan Wina ini. Pasalnya, sebelum jenazah korban ditemukan, suami istri penjaga indekos tiba-tiba saja menghilang. Namun pihak kepolisian akhirnya berhasil mengamankan TK, istri dari PI (29). Kepada polisi, TK mengaku suaminya yang telah membunuh Wina. Pembunuhnan itu diakui PI saat hendak mengajak TK ke Bengkulu Utara. Mulanya TK mengira akan diajak untuk liburan. "Usai mengaku dengan istrinya, pelaku kabur membawa motor," kata Aldinino kepada sejumlah wartawan, Selasa (10/12/2019). Motif terduga pelaku nekat melakukan aksinya pun akhirnya terungkap. PI diketahui merasa sakit hati dan dendam karena diminta untuk memperbaiki motor korban yang rusak karena pernah ditabrak pelaku. Sebelum terjadi pembunuhan, pelaku menabrak motor korban yang terparkir di dpan kosan. Motor korban mengalami rusak di beberapa bagian. Korban menuntut terduga pelaku memperbaiki kerusakan tersebut. "Sampai pada saat kejadian korban belum mendapat kepastian dari terduga pelaku ataupun istrinya untuk memperbaiki motor korban yang rusak. Tidak menutup kemungkinan bahwa motifnya itu karena balas dendam, atau pun karena jengkel atau sakit hati terhadap korban karena selalu ditagih-tagih terus untuk memperbaiki sepeda motor korban yang rusak," ujar Kasat Reskrim Polres Bengkulu, AKP Indramawan Kusuma Trisna Keterangan itu disebutkan juga oleh istri terduga pelaku utama PI yakni TK. Indramawan menuturkan, dari hasil pemeriksaan saksi yakni para tetangga indekos korban diketahui bahwa korban sangat khawatir akan dimarahi orangtuanya karena sepeda motor yang baru dibeli sekitar 1 tahun itu gores. Karena itu, korban selalu berusaha meminta PI dan istrinya TK untuk memperbaiki sepeda motor tersebut. Sejauh ini, polisi belum memberikan kejelasan terhadap status hukum PI apakah akan dijadikan tersangka atau tidak. Polisi hanya memastikan bahwa saat ini pihaknya sedang fokus untuk memburu PI. Polisi juga mendalami apakah pembunuhan tersebut melibatkan orang lain selain terduga pelaku utama. Kronologi ditemukannya jenazah korban Hilang 3 hari, mahasiswi di Bengkulu, Wina Mardiani (20) ditemukan tewas terkubur di belakang kosnya. Mahasiswi Universitas Bengkulu itu ditemukan di belakang kos Jalan Beringin, Kecamatan Muarabangkahalu, Kota Bengkulu, Minggu (8/12/2019). Sebelum ditemukan tak bernyawa, mahasiswi tersebut sebelumnya dilaporkan hilang. Mahasiswi yang menghilang tiga hari tanpa jejak itu diduga kuat korban pembunuhan. Pihak keluarga pun telah melakukan upaya pencarian terhadap mahasiswi tersebut. Pencarian tersebut mulai menemui titik terang setelah ditemukannya sandal mahasiswi tersebut di belakang kosnya yang merupakan rawa. Kemudian, pihak keluarga juga menemukan bekas galian di sekitar lokasi tersebut. Setelah digali, ternyata ditemukan jenazah korban. Kapolsek Muara Bangkahulu, Kompol Jauhari mememperkirakan jika korban sudah dikubur pelaku selama tiga hari. "Melihat kondisi saat ditemukan, kami perkirakan bahwa korban ini sudah dikubur kurang lebih 3 hari lamanya," ungkap Jauhari Polisi tetapkan satu tersangka Sebelumnya, polisi menetapkan satu tersangka berinisial WL, yang merupakan penadah motor korban. PI usai melarikan diri, kemudian menghubungi WL untuk menggadaikan motor Wina seharga Rp 1 juta. Kasat Reskrim Polres Bengkulu, AKP Indramawan Kusuma Trisna di Mapolres Bengkulu, Rabu (11/12/2019) mengatakan, WL memberikan uang Rp 1 juta kepada PI dengan jaminan sepeda motor milik korban. WL ditetapkan sebagai tersangka karena ia mengetahui bahwa sepeda motor yang digadaikan oleh PI merupakan hasil dari tindak kejahatan. WL disangkakan melanggar pasal 480 KUHP dengan ancaman hukuman empat tahun penjara. WL saat ini ditahan di Mapolres Bengkulu untuk kepentingan penyidikan. "WL ini menyanggupi permintaan dari terduga pelaku utama pembunuhan ini sebesar Rp 1 juta. Jadi istilahnya terduga pelaku ini menggadaikan sepeda motor yang ternyata milik korban pembunuhan. Kita sudah pastikan bahwa sepeda motor ini milik korban. Kami sudah cek ke Samsat bahwa nomor rangka dan nomor mesin ini sesuai dengan sepeda motor milik korban," jelas Indramawan. WL diringkus di rumah kontrakannya beberapa hari setelah ditemukannya jenazah Wina.