METROPOLITAN.id - Seorang warga Desa Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Asep Mulyadi melaporkan Camat Kemang, Nana Mulyana ke Polres Bogor, Selasa (24/12). Laporan itu merupakan buntut dari dugaan pernyataan diskriminatif dan perilaku intoleran yang dilakukan Nana terhadap kaum minoritas, Ahmadiyah. Asep Mulyadi mendatangi Mapolres Bogor didampingi pengacara Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Keadilan Bogor Raya. Laporan diterima pihak kepolisian dan terdaftar dalam Surat Tanda Bukti Laporan Nomor STBL/B/671/XII/2019 JBR/RES BGR. Camat Kemang Nana Mulyana dilaporkan terkait dugaan tindak pidana pencemaran nama baik yang terjadi pada 27 November 2019 di Gedung Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor. Terlapor disebut berbicara dikhalayak umum pada acara rapat saat pembahasan tindak lanjut salah satu jamaah Ahmadiah. Dalam laporan itu, disebutkan bahwa terlapor berbicara yang menyinggung nama pelapor serta menyinggung salah satu Ormas Pemuda Pancasila dan Forum Kebangsaan Bogor Raya (FKBR) dan Yayasan Satu Keadilan (YSK). "Alhamdulillah, laporan kami diterima dengan Nomor STBL/B/671/XII/2019 JBR/RES BGR," ujar Pembela Umum LBH Keadilan Bogor Raya, Evan Sukrianto. Sebelumnya, Badan Pendiri Forum Kebangsaan Bogor Raya (FKBR) menyurati Bupati Bogor Ade Yasin atas dugaan penyelewengan jabatan oleh Camat Kemang. Kuasa Hukum FKBR, Sugeng Teguh Santoso (STS) menyayangkan sikap Nana Mulyana sebagai Camat Kemang yang dituding membatasi hak bernegara salah satu jamaah Ahmadiyah. STS menganggap ada beberapa pernyataan Camat Kemang yang tak mendasar terkait orang-orang yang terlibat dalam organisasinya. “Kesalahan mereka apa dalam membuat kegiatan yang mendukung toleransi persatuan antar umat?” heran STS. Sejauh ini, Camat Kemang Nana Mulyana belum berkomentar banyak terkait laporan tersebut. Terpisah, Juru Bicara Ahmadiyah, Yendra Budiandra mengaku belum mengetahui kasus tersebut. Ia mempersilakan pihak-pihak terkait untuk mengonfirmasi langsung yang bersangkutan. “Saat ini fokus utama Ahmadiyah adalah melakukan kontribusi yang optimal pada bangsa dan masyarakat melalui berbagai gerakan sosial yang terbuka, kolaborasi dengan berbagai elemen bangsa serta mempromosikan perdamaian, kesetaraan dan nilai kemanusiaan,” pungkasnya. (fin)