METROPOLITAN – Satu tahun sudah berlalu. Namun hingga kini kasus pembunuhan siswa SMK Baranangsiang, Adriana Yubelia Noven Cahya (18), Selasa (08/01) 2019 silam, di Jalan Riau, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, belum juga terungkap.
Admin grup gerakan #Helpnoven Erna Hasanah mengaku sangat kecewa akan lambatnya penanganan kasus ini. Seharunya pihak kepolisian bertindak cepat dan sigap, dalam menyelesaikan kasus ini dengan segara.
Pemanggilan saksi tambahan, konon terus dilakukan jajaran Polresta Bogor Kota untuk mengungkap kasus tersebut. Beragam barang bukti dan keterangan saksi juga terus didalami. Namun hingga kini pihak kepolisian belum berhasil mengungakp misteri pembunuhan ini.
“Ya tentu kami sangat kecewa. Kita semua ini menanti keterbaruan kasus ini. Bahkan kita juga ikut memantau perkembangannya sampai sekarang. Tapi sampai genap satu tahun, belum juga ada kejelasan,” katanya saat dihubungi Metropolitan.
Wanita asal bekasi ini sempat lega, saat mendengar kabar jika pihak kepolisian sudah menemukan titik terang soal kasus ini, seperti diberitakan hal layak. Namun dirinya merasa kecewa, hingga kini kasus tersebut masih menjadi misteri.
“Dulu kan sempat ada kabar, kalau penyelidikan ini ada hasilnya. Sudah ada titik terang, sudah ada kemajuan. Tapi mana, sampai detik ini belum ada tersangkanya. Sata tahun itu bukan waktu yang sebentar jadi saya minta kasus ini segera diungkap,” tegasnya.
Sementara itu, ayahanda mendiang Noven, Yohanes Bosko Wijanarto menaruh harapan banyak kepada pihak kepolisian, agar sesegera mungkin menangkap pelaku keji yang tega menghabisi nyawa anak pertamanya tersebut.
Dirinya juga meyakini, jika pihak kepolisian pasti akan menjaga nama baik reputasinya di hadapan masyarakat. Karna seperti diketahui, kasus tersebut dipantau oleh masyarakat umum. Hal ini terbukti dengan banyaknya gerakan sosial #Helpnoven.
“Harapan saya, semoga kasus anak saya cepat terungkap. Dimana proses yang sekarang baru di mulai dari awal, semoga polisi benar-benar serius untuk mengungkap. Setiap orang yang salah harus diproses secara hukum, dan saya percaya polisi pasti dapat menjaga itu semua,” ucapnya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bogor Kota AKP Niko Nurallah Adi Putra, tak bisa berikan keterangan apapun mengenai kasus ini. Bahkan saat dihubuni melalui sambungan telfon, ia seperti mengelak dan menghindar. Hingga berita ini diterbitkan, pihak terkait belum berikan keterangan. (ogi/c/yok)
