METROPOLITAN.id - Hingga Januari 2020, progres pembangunan Bendung Ciawi baru mencapai angka 44,97 persen. Salah satu kendala pengerjaan bendungan pengendali banjir Jakarta yang dikerjakan sejak 2017 ini adalah pembebasan lahan. Kepala Pusat Bendungan Kementerian PUPR, Ni Made Sumiarsih mengatakan, proses pengerjaan Bendung Ciawi berbarengam dengan pengerjaan Bendung Sukamahi, Megamendung yang pembahasannya selesai pada akhir 2016. Pengerjaannya sendiri baru dimulai pada awal 2017 dengan batas akhir pengerjaan awal 2021. Untuk Bendung Ciawi, hingga awal Januari 2019, pengerjaannya baru mencapai 44,97 persen dengan lahan yang sudah dibebaskan 92,19 persen. Sementara untuk bendungan Sukamahi, proses pengerjaanya baru mencapai 37 persen dengan lahan yang sudah dibebaskan mencapai 90,31 persen. "2018 pengerjaan kontruksi di Bendungan Ciawi dan Sukamahi baru mencapai 7 persen dengan lahan yang dibebaskan sekitar 30 persen. Setelah lahan yang dibebaskan sudah mencapai 90 persen, kami baru bisa menyelesaikan pembangunannya 37 persen untuk Bendungan Sukamahi dan 44 persen Bendungan Ciawi. Artinya, pengerjaan kami bisa cepat ketika proses pembebasan ini juga cepat," kata Ni Made Sumiarsih, Kamis (23/1). Menurutnya, pembangunan tersebut terkendala pembebasan lahan yang belum selesai. Padahal, jika sejak awal urusan lahan selesai, pembangunan bisa cepat dilaksanakan. "Kami mulai bekerja itu 2016 akhir dan mulai dikerjakan awal 2017. Waktu itu tanahnya masih banyak yang belum semuanya dibebaskan," terangnya. Nantinya, kapasitas Bendungan Ciawi mampu menampung air mencapai 6,05 juta meter kubik dengan debit banjir 111,75 meter kubik per detik. Untuk anggaran, mencapai Rp798,7 miliar dengan batas akhir proyek hingga Mei 2021. Sementara untuk Bendungan Sukamahi, daya tampungnya mencapai 1,68 juta meter kubik dengan debit banjir 15,4 meter kubik per detik. Anggaran yang dihabiskan mencapai Rp453,66 Miliar. Pengerjaan ditarget hingga Februari 2021. "Insyaallah yakin selesai, gimana kita mau mengerjakan kontruksi kalau lahan belum semua dibebaskan," pungkasnya. (fin)