METROPOLITAN - Yayasan Visi Nusantara Maju bersama Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia (P2SDM) LPPM IPB melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman. Penandatanganan ini berlangsung di Gedung P2SDM LPPM IPB di Kampus IPB, Jalan Raya Pajajaran, Kota Bogor.
Ketua Yayasan Visi Nusantara Maju, Yusfitriadi menegaskan, yayasan yang dia pimpin memiliki konsentrasi program prioritas yang akan dilaksanakan di tahun 2020. Salah satunya adalah program pemberdayaan masyarakat desa semisal Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang akan didorong untuk bisa lebih memiliki nilai pemberdayaan yang langsung berdampak untuk desa dan masyarakatnya.
Selama ini, BUMDes teralokasi belum maksimal khususnya di Kabupaten dan Kota Bogor, sehingga belum ada dampak yang signifikan dalam hal pemberdayaan masyarakat desa. Masih cukup banyak masyarakat yang tidak yakin untuk bisa kuat secara ekonomi bila mereka sepenuhnya berkegiatan di desa. Oleh sebab itu, banyak yang hijrah ke Jakarta demi perbaikan ekonomi.
“Padahal kalau BUMDes bisa maksimal, masyarakat sudah bisa lebih mandiri dengan penguatan ekonomi di desanya masing-masing” terang Yus.
Paparan dari yayasan Visi Nusantara Maju ini ternyata disambut antusius keluarga P2SDM LPPM IPB. Kepala P2SDM LPPM IPB, Amiruddin, mengapresiasi niat baik Yayasan Visi Nusantara Maju yang juga memiliki konsentrasi pada pemberdayaan desa. IPB sebagai perguruan tinggi yang telah banyak melakukan program pemberdayaan, seringkali mengalami kendala dalam hal kurangnya sumberdaya manusia yang bisa ikut membantu suksesi setiap programnya di lapangan.
Selain pada optimalisasi BUMDes, Yayasan Visi Nusantara Maju juga menawarkan program penanganan sampah sebagai sebuah upaya menjaga keseimbangan lingkungan, khususnya di Bogor.
Yus memaparkan, salah satu penyebab banjir yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia belum lama ini, adalah menumpuknya sampah sisa aktivitas rumah tangga yang dibuang sembarangan ke saluran air. Maka, menurutnya, perlu ada sebuah program solutif yang tidak hanya berbentuk penyuluhan. (ps/els)