Senin, 22 Desember 2025

Ngurus Ekonomi Indonesia Saja daripada Pulangkan Ratusan WNI Eks Kombatan ISIS

- Selasa, 11 Februari 2020 | 01:00 WIB

METROPOLITAN - Penolakan demi penolakan terus disuarakan banyak pihak terkait wacana pemulangan ratusan eks WNI kombatan ISIS yang kini hidup di kamp-kamp.
Pun demikian dengan Barisan Relawan Nusantara (Baranusa) yang meninta pemerintah tak usah mengurusi pemulangan 660-an WNI eks ISIS itu. Sebaiknya, pemerintah fokus terhadap pembangunan ekonomi dan kesejahteraan nasional. Apalagi, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang ada di kisaran angka lima persen. Demikian disampaikan Ketua Umum Umum Baranusa Adi Kurniawan, kepada wartawan di Jakarta, Minggu (9/2/2020). “Kondisi ekonomi nasional kita saat ini sudah masuk pada posisi yang saya kira cukup mengkhawatirkan,” ujar Adi. Pihaknya juga menilai pemerintah lebih baik fokus terhadap penanganan kasus korupsi yang terjadi di beberapa perusahaan milik BUMN seperti Jiwasraya, Asabri, Taspen. “Belum lagi soal kasus skandal mega korupsi yang terjadi di beberapa perusahaan milik BUMN seperti Jiwasraya dan lain-lain yang masih belum terbongkar hingga jelas,” “Kami pikir hal tersebut jauh lebih penting diurusi daripada polemik pemulangan WNI Eks kombatan ISIS,” sambungnya.
Hal senada juga disampaikan anggota Komisi I DPR RI Willy Aditya. Anak buah Surya Paloh itu menyatakan mendukung pemikiran pribadi Presiden Jokowi yang menolak memulangkan 660-an WNI eks kombatan ISIS. ''Berpikir untuk memulangkan saja itu sebuah kesesatan,” kata Willy di kawasan Jakarta Pusat, Minggu (9/2). Ketua DPP Partai Nasdem ini memastikan akan mendukung presiden, jika memilih menolak ratusan WNI itu. Menurut Willy, jangan sampai negara menjadi bagian korban ideologi konspiratif yang sesat. “Jangan kemudian kita menjadi tukang cuci piring atas konspirasi global,” sebutnya. Willy melihat ratusan WNI yang terpapar ISIS itu menjadi pembelajaran bagi masyarakat. Sebab, menurutnya rekrutmen kombatan ISIS juga melalui sosial media. Oleh karena itu, Willy mengharapkan masyarakat bijak dalam menggunakan sosial media.
“Saya mengajak semua teman-teman untuk momentum kontrapropaganda. Bahwasanya ini, satu selama ini yang terpapar melalui sosmed,” jelas Willy.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X