Minggu, 21 Desember 2025

Kubu Mulfachri Harahap Disindir Loyalis Zulkifli Hasan, Jleebbb…

- Rabu, 12 Februari 2020 | 01:00 WIB

METROPOLITAN - Penyelenggaraan Kongres V PAN di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara sempat diwarnai kericuhan, Senin (10/2/2020) siang.
Kericuhan itu sendiri dipicu para pendukung caketum PAN Mulfachri Harahap yang tidak terima dengan daftar peserta kongres. Mereka bahkan berteriak-teriak menuntut pemboikotan kongres dan penutupan pendaftaran peserta kongres. Nyatanya, daftar pemilih yang berhak untuk mengikuti kongres sudah ada sejak beberapa waktu yang lalu. Demikian disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal PAN, Farazandy Fidinansyah kepada wartawan, Senin (10/2). “Semuanya sudah sesuai SOP. Daftar pemilih sudah ada sejak beberapa waktu yang lalu. Jadi kalau ada yang rusuh, berarti memang mau merusuh,” ujar Farazandy. Farazandy menilai ada oknum yang tak ingin demokrasi dalam hajatan akbar partai berlambang matahari putih ini berjalan dengan baik. “Cara lama ini. Jangan karena tidak pandai menari, lantai yang disalahkan,” sindirnya. Loyalis Zulkifli Hasan ini juga mengatakan para oknum itu memang sengaja berbuat rusuh di Kongres PAN yang digelar sesuai mekanisme partai.
Karena itu, pihaknya memastikan tidak akan tinggal diam terhadap kelompok yang berusaha menggagalkan kongres. “Kami dari pihak Zulkifli Hasan tidak akan tinggal diam,” tegasnya. Dia juga menyinggung pihak lawan yang membawa tukang pukul untuk merusuh di Kongres PAN.
“Jangan takut-takuti orang bawa tukang pukul begitu. Kami lawan sampai titik darah penghabisan,” tegasnya. Sebelumnya, kubu pendukung Mulfachri Harahap membantah bahwa pihaknya sengaja membuat ricuh kongres. Demikian disampaikan Ketua Badan Humas dan Media Massa Barisan Muda Penegak Amanar Rakyat (BM PAN), Abdul Munir Sara, yang menjadi pendukung Mulfachri. “Itu bukan ricuh, hanya dorong-dorongan biasa. Kami hanya mempertegas karena panitia diskriminatif,” katanya kepada RMOL, Senin (10/2/2020). Ia menyatakan, tindakan itu dilakukan agar panitia menjalankan peraturan dan makenisme kongres yang sudah ditetapkan steering commite (SC). Yaitu, pendaftaran atau registrasi peserta kongres dilakukan di lokasi, yaitu di Hotel Claro, Kendari. “Dan, pendaftaran itu harus dilakukan masing-masing peserta, bukan kolektif,” ujarnya. Ia menyatakan, pendukung Zulkifli Hasan mendaftar di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, tempat mereka transit dan konsilidasi, bukan di lokasi kongres yaitu Hotel Claro, Kendari secara kolektif.
“Semua mekanisme yang diputuskan SC itu dilanggar panitia dan Zulhas. Masing-masing mereka sudah mengantongi ID peserta,” “Sementara voters di luar pendukukung Zulhas, harus mengantri berjam-jam,” tuturnya. Permasalahan lain, lanjutnya, panitia tidak menyediakan penginapan (kamar hotel) kepada peserta di luar pendukung Zulhas.
Hingga saat ini, masih banyak kader partai yang berada di luar arena kongres. “Voters pendukung Mulfachri masih banyak yang di luar. Seluruh kamar hotel disabotase. Jadi kalau ada dorong-dorongan, ya wajar,” imbuhnya. Dia pun heran, kenapa Zulhas yang sering mengklaim didukung banyak voters, tapi main kucing-kucingan dan kotor dengan panitia.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X