METROPOLITAN.id - Menteri Sosial (Mensos) Juliari P. Batubara memberikan arahan kepada Taruna Siaga Bencana (Tagana) dalam kegiatan Penjenjangan Tagana Madya di Tagana Training Center Sentul, Kabupaten Bogor, Kamis (20/1). Saat memberikan arahan, hujan tiba-tiba turun dengan lebat. Panitia sempat menggeser mikrofon mendekati tempat duduk Mensos di tenda utama. Namun, Mensos memilih maju ke tengah lapangan dan memberikan sambutan di tengah hujan disambut sorak Tagana. Mensos menyatakan kebanggaannya kepada Tagana. Ia sangat mendukung peningkatan profesionalitas Tagana karena peran penting mereka dalam penanggulangan bencana. "Berapa nyawa yang bisa diselamatkan dengan kehadiran kalian di tengah-tengah lokasi bencana. Oleh karena itu, saya sangat mendukung penguatan Tagana dengan realokasi anggaran untuk penanggulangan bencana," kata Mensos. Rupanya, arahan yang diberikan di tengah guyuran hujan bukan tanpa alasan. Kondisi ini dianggap Mensos merupakan salah satu cara membuktikan kesiapan para penyelenggara negara melayani rakyat dalam situasi apapun. "Jangan sampai kita melayani rakyat sedikit sakit, sedikit-sedikit pilek. Harus siap dalam kondisi apapun," ungkapnya. Mensos memotivasi Tagana yang bekerja dengan panggilan jiwa, penuh keikhlasan dan pengorbanan. Mensos menyatakan kebanggaannya, karena Tagana menjadi bagian dari usaha besar pemerintah dan masyarakat Indonesia di mana bencana adalah peristiwa permanen. Tagana merupakan Relawan Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat. Tagana juga berperan aktif dalam proses edukasi tentang kebencanaan bagi masyarakat secara luas serta menjadi salah satu garda terdepan dalam upaya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. Hal itu meruapakan perwujudan dari amanat Undang–Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Menurut Mensos, kegiatan Penjenjangan Tagana Madya menjadi ajang dalam menanamkan dan memelihara nilai-nilai kesetiakawanan dan keikhlasan sebagai relawan dalam penanggulangan bencana. "Jadikan peristiwa Penjenjangan Tagana Madya ini menjadi tonggak sejarah dimulainya peningkatan kualitas dan eksistensi peran Tagana yang kekinian, milenial dan selalu lentur mengadaptasi perubahan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Mensos. Dalam kesempatan itu, Mensos melihat langsung berbagai fasilitas dan alat kelengkapan yang digunakan Tagana dalam menunjang tugasnya di lokasi bencana. Mensos juga menyaksikan demo anggota Tagana saatmenangani berbagai situasi sulit dan darurat, termasuk menolong korban. Mensos bahkan memerankan diri sebagai korban yang ditandu dengan sepasang tongkat metal dengan alas terpal. (*/fin)