METROPOLITAN - Setiap orang tua cenderung ingin memberikan nutrisi terbaik untuk anak agar ia bisa tumbuh dengan sehat, tak terkecuali bagi artis Ryana Dea. Namun sama seperti ibu-ibu lainnya, wanita yang akrab disapa Dea ini juga pernah kesulitan saat memberi makan anaknya karena gerakan tutup mulut (GTM). Ibu dari Qiandra Rynayra (2,5) dan Davian Rafaeyza Redi (7 bulan) ini bercerita bahwa dirinya sempat stres ketika anak pertamanya sempat GTM dan susah makan. Apalagi, ketika itu Ryana masih disibukkan dengan kegiatan syuting yang menyita waktu. Kala itu, demi upaya agar anaknya mendapat nutrisi yang cukup, ia akan menyetok makanan untuk dua kali makan si kecil. "Awalnya agar anak pertama aku mau makan itu, waktu itu aku langsung siapkan makanannya untuk siang dan sore, karena mau berangkat syuting. Supaya tetap hangat, aku masukkan ke rice cooker biar nggak repot. Saat makan siang memang dimakan masakan aku, tapi lalu pas sorenya dia udah nggak mau makan. Ternyata dia bosenan, dari situ aku tidak bisa stok makanan yang sama," kata Dea. Ketika Qiandra sudah tahu rasa makanan, dia jadi tidak mau makan makanan yang sama. Menyiasati agar dia tak lagi mogok makan, Dea harus menyiapkan tiga menu yang berbeda setiap harinya. Walaupun repot, itu lebih baik daripada anak tidak mau makan. "Ya sekarang aku selalu menyiapkan bahan berbeda untuk makan setiap hari. Jadi tiga kali makan, tiga kali juga masak. Sekarang pun berlaku untuk anak keduaku," ujar istri dari Puadin Redi ini. Lantas, bagaimana jika anak tetap dengan gerakan tutup mulutnya? Dea masih memiliki cara lainnya. Qiandra misalnya, ketika ia sudah susah makan, Dea akan langsung membawanya langsung ke restoran favoritnya dengan menu Nasi Hainan. Sementara Davian berbeda lagi cara menanganinya. "Anakku (Qiandra) kalau tidak mau makan banget, biasanya aku langsung ajak dia ke restoran favoritnya dan langsung memesan menu yang dia suka. Nanti dia akan makan dengan sendirinya. Sementara anak keduaku ini kalau sedang tidak mau makan, kadang-kadang aku suka kasih makanan instan, tapi tetap dicampur dengan bahan-bahan alami. Tapi tidak sering, sesekali bolehlah," tutupnya. (kmp/feb/py)