METROPOLITAN - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, pandemi yang terjadi saat ini membongkar bagaimana buruknya kondisi sistem kesehatan negara-negara di dunia selama ini. Pandemi corona menyerang lebih luas, hampir seluruh negara di dunia terinfeksi virus yang bermula dari Wuhan, China, dan kini tembus 700 ribu lebih kasus dengan 37 ribu korban jiwa. ”Covid-19 menunjukkan betapa rapuhnya sistem dan pelayanan kesehatan di dunia hingga memaksa negara-negara mengambil pilihan yang sulit demi kebaikan rakyatnya,” ujar Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. WHO melihat bagaimana Covid-19 memporak-porandakan suatu negara karena sistem kesehatan yang tidak memadai. Kebutuhan akan fasilitas medis yang meroket begitu tajam dalam hitungan hari, sementara sarana, prasarana sampai tenaga sangat-sangat terbatas. Banyak negara kewalahan luar biasa dan memaksa keras sistem kesehatannya. Kondisi ini berakibat fatal bagi tenaga medis yang bertempur dan bertaruh nyawa melawan pandemi ini. Mereka bekerja dengan alat terbatas dan tidak bisa beroperasi efektif. Meski ini bukan pandemi pertama yang melanda dunia, WHO menilai kejadian serupa terus berulang. Padahal, pandemi sebelumnya sudah memberi pelajaran penting soal efek dari sistem kesehatan yang kewalahan, yakni jumlah kematian yang meningkat dan risiko yang tidak bisa diantisipasi untuk pengobatan penyakit lainnya. Seperti saat terjadi wabah Ebola di Afrika pada 2014-2015, selain Ebola, jumlah kematian di benua tersebut juga meningkat karena penyakit lain seperti malaria, HIV/AIDS dan tubercolosis. Didorong pengalaman ini, WHO pun meluncurkan panduan untuk negara-negara saat menghadapi tantangan serupa. Panduan operasional ini tidak cuma memberikan navigasi untuk penanganan Covid-19, tapi juga penyeimbangan agar bisa mempertahankan pemberian layanan kesehatan yang penting bagi masyarakat untuk mencegah timbulnya risiko kematian dari penyakit lain. Ini, istilah WHO, panduan untuk mengurangi risiko runtuhnya sistem kesehatan. ”Senjata pertahanan terbaik untuk melawan pandemi penyakit apa pun adalah sistem kesehatan yang mumpuni,” ujar Tedros. (cn/feb/py)