METROPOLITAN.id - Penyebaran virus corona atau covid-19 berdampak pada sektor transportasi. Akibat pembatasan aktifitas di luar, arus lalu lintas di Tol Jagorawi ikut mengalami penurunan. Penurunannya pun cukup lumayan, berkisar di angka 15-30 persen dari minggu ke minggu pada Maret 2020. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan, pada dasarnya, imbauan pembatasan mudik oleh pemerintah, termasuk pembatasan kendaraan di jalan tol merupakan kewenangan dari Kepolisian dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). "Sedangkan BPJT beserta operator jalan tol sifatnya mendukung serta membantu dalam pelaksanaan kebijakan tersebut," kata Danang. Ia menjelaskan, penurunan kendaraan di Tol Jagorawi arah dan dari Bogor sudah terjadi sejak pekan pertama Maret 2020. Pada dua hingga tiga minggu lalu, penurunan jumlah kendaraan mencapai 15 persen dari jumlah kendaraan pada kondisi normal. Presentase itu pun meningkat pada pekan lalu, sehingga penurunan mencapai 30 persen dari kondisi normal. Sejauh ini, dalam kondisi normal, lalu lalang kendaraan di Tol Jagorawi berjumlah 405 ribu kendaraan per hari. Jika dikalkulasi, dua-tiga minggu lalu jumlah kendaraan yang melintas sekitar 344.250 kendaraan, dan terus menurun pada minggu lalu dengan hanya sekitar 283.500 kendaraan melintas tol Jagorawi arah dan dari Bogor. "Minggu lalu jalan tol Jagorawi mengalami penurunan lalin sebesar 30 persen dari kondisi normal. Kalau 2-3 minggu lalu penurunan 15 persen dari kondisi normal, dimana ada 405.000 kendaraan per hari yang melintas," pungkasnya. (ryn/b/fin)