Minggu, 21 Desember 2025

Di Tengah Corona, Angkot Bogor Mati Suri

- Senin, 6 April 2020 | 13:11 WIB

METROPOLITAN.id - Sejak pandemi virus corona atau covid-19 menyebar hingga ke Kota Bogor, para sopir angkot ikut terdampak. Jumlah angkot yang mengaspal terus mengalami penurunan. Keberadaan mereka seperti mati suri. Musababnya, tak banyak lagi penumpang yang bisa diangkut. Meluasnya penyebaran virus corona berdamak pada sejumlah kebijakan yang intinya membatasi kegiatan warga di luar rumah. Para pelajar, pekerja dan lainnya tak lagi ngantor atau ke sekolah. Padahal keduanya menjadi salah satu penyumbang terbanyak sopir angkot. Wakil Ketua DPC Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bogor, Freddy Djuhardi tak menapik jika penurunan jumlah angkot yang beroperasi terus bertambah. Contohnya trayek angkot 05, hanya ada sekitar 80 angkot yang mengaspal dari total 180 angkot yang tercatat di trayek tersebut. "Jumlah angkot kota yang beroperasi saat ini cuma 50 persen. Akibat dari sekolah libur, pegawai kerja di rumah, dan mal tutup. Sedangkan setoran sopir ke pemilik angkot juga sedapatnya," ujar Freddy, Senin (6/4). Selain trayek 05, pengurangan jumlah angkot juga terjadi di trayek 06, 07, 08, 09, 11, 16, 19, 20, 22 dan 23 AK. Dengan rata-rata angkot yang beroperasi hanya sekitar 40 sampai 50 angkot atau rata-rata 30 persen yang beroperasi di trayek tersebut. Kini, para supir angkot jelas-jelas tidak memiliki pendapatan lagi karena tidak menarik. Karenanya, Organda melakukan pendataan terhadap seluruh supir angkot yang ada di Kota Bogor sesuai kebijakan Gubernur Jawa Barat. "Melalui data tersebut, Organda merekomendasi pekerja transportasi seperti sopir, kernet yang termasuk non-DTKS di RT RW nya diharapkan mendapat dana sosial dan ekonomi terdampak covid-19," pungkasnya. (dil/b/fin)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X