DRAMAGA - Pandemi Covid-19 berdampak pada menurunnya omzet usaha konveksi. Seperti yang terjadi pada konveksi CV Berkah di Desa Dramaga, Kecamatan Dramaga. Jelang Ramadan, pesanan pembuatan pakaian biasanya melonjak. Namun saat ini sepi order dan rawan bangkrut. ”Omzet usaha konveksi turun hingga 85 persen. Semua order di-pending sampai kondisi normal,” keluh pemilik konveksi CV Berkah, Muhamad Husen, kepada Metropolitan, kemarin. Husen menuturkan, banyak pelaku usaha konveksi pakaian jadi di daerah yang mengeluh dampak Covid-19. Tak sedikit juga yang memilih tutup. Jika dalam kondisi normal, sejak Januari sudah banyak order pembuatan pakaian. Keuntungan tersebut biasanya dikumpulkan untuk THR pekerja dan lainnya. ”Kita berharap pemerintah bisa mencarikan solusi bagi pelaku UMKM, jangan sampai gulung tikar dan banyak karyawan yang di-PHK,” pintanya. Menurut Husen, wabah Covid-19 memberikan dampak negatif yang cukup besar bagi pelaku UMKM. Omzet penjualan rata-rata menurun lebih dari 85 persen. Hal ini terjadi karena pasar terbesar di Tanah Abang Jakarta sudah tutup. Begitu pula dengan pasar lain yang juga menjual pakaian jadi. ”Kalau produksi masih tetap berjalan, paling tidak menghabiskan stok bahan yang ada,” katanya. Selain itu, sambung Husen, ada pula konveksi yang memilih memproduksi masker dan APD. Itu pun bahan untuk membuatnya lumayan mahal dan langka. “Saya kira semua jenis usaha sekarang sepi. Orang-orang takut keluar rumah. Daya beli masyarakat terus merosot. Semoga upaya penanggulangan virus ini berhasil, karena dampaknya benar-benar kami rasakan,” harapnya. (ads/c/feb/py)