METROPOLITAN - Sosialisasi persiapan penerapan New Normal di wilayah Kota Bogor sudah dimulai. Saat ini Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) keempat yang diterapkan adalah masa transisi, sehingga aktivitas masyarakat mulai normal meski ada aturan yang membatasi. Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser mengatakan, di Kota Bogor sudah masuk PSBB tahap keempat atau PSBB transisi menuju New Normal. Penerapan PSBB saat ini harus menyesuaikan dengan kota-kota yang bersinggungan dengan Kota Bogor. Di antaranya yakni Bekasi, Depok dan Jakarta. ”Untuk menambah wawasan kita bahwa New Normal dalam kehidupan kita yang dulunya mungkin kita tidak pakai masker, sekarang pakai masker,” kata Hendri. Hendri bersyukur trennya pasien positif corona menurun. Karena itu, saat New Normal, aktivitas ekonomi masyarakat mulai dilonggarkan. Termasuk beroperasinya sejumlah restoran. Ia meminta sistem koordinasi antara petugas dengan pengelola harus sinergi. Sebab, saat New Normal harus fokus kepada pengelola mal dan pasar karena interaksi masyarakat lebih banyak di mal dan di pasar. ”Namun kita juga diberikan tentang panduan teknis, serta pencegahan dan penanganan konflik,” ujarnya. Sementara itu, Dandim 0606 Kota Bogor Letkol Arm Teguh Cahyadi mengaku sudah menggelar rapat koordinasi PSBB tentang percepatan penanganan Covid-19 bersama instansi terkait. Rapat tersebut dilakukan di aula Makodim 0606 Kota Bogor, Kecamatan Bogor Tengah. Selain muspida, rapat itu juga diikuti para pengusaha minimarket dan perwakilan pusat perbelanjaan di Kota Bogor serta pihak pengelola wisata. Menurut Teguh, rapat koordinasi merupakan instruksi pemerintah terkait rencana diterapkannya New Normal, khususnya di wilayah Kota Bogor. Namun untuk saat ini, yang terkontaminasi Covid-19 di Kota Bogor terpantau landai. ”Alhamdulillah tidak ada penambahan yang signifikan, sehingga kegiatan New Normal dapat dilaksanakan di Kota Bogor,” ujarnya. Teguh mengatakan, protokol kesehatan harus tetap berjalan saat kegiatan New Normal berlangsung, serta mengurangi setengah kapasitas yang bisa ditampung pusat perbelanjaan. ”Mal, pasar, akan menjadi konsentarsi massa, karena masyarakat sekarang sudah mulai ramai yang beraktivitas,” pungkasnya. (mul/c/els/run)