Minggu, 21 Desember 2025

Haduh, Insentif Tenaga Medis Covid-19 di Bogor Belum Cair Juga

- Minggu, 5 Juli 2020 | 10:14 WIB

METROPOLITAN.id - Banyak tenaga kesehatan yang bertugas menangani virus corona atau covid-19 di Kabupaten Bogor dikabarkan belum mendapatkan insentif dari pemerintah. Salah satu tenaga kesehatan, sebut saja drg R, yang sehari-harinya bertugas di salah satu puskesmas di wilayah Leuwiliang merasakan hal demikianĀ  Dalam penanganan covid-19, ia bertugas di salah satu pokja wilayah Rumpin. Ia mengaku hingga kini belum mendapatkan insentif tenaga medis corona. Malah, kata dia, pendataan baru dilakukan pada pekan lalu lantaran dideadline Senin (29/6) lalu. "Kabupaten mah belum. Belum sebagai pokja, sebagai dokter, semua puskesmas belum kecipratan apa-apa. Baru Senin kemarin Dinkes mengordinir persyaratan buat ke Provinsi Jawa Barat. Nanti mungkin di sana diolah dulu sebelum ke (pemerintah) pusat. Nggak tahu kapan turunnya," ungkapnya, Minggu (5/7) Untuk besaran jumlah bantuan, memang sudah tertera pada Peraturan Kementrian Kesehatan (Permenkes), sesuai kriteria tenaga kesehatan yang berkisar antara Rp5-15 juta per orang. Meski demikian, tidak semua profesi tenaga kesehatan mendapatkan insentif. Padahal, jam kerja para tenaga medis dalam penanganan Covid-19 sesuai jam kerja PNS. "Tapi harus siap saat ada keadaan darurat," terangnya. Secara pribadi, ia menyanyangkan hanya empat profesi tenaga medis yang mendapatkan insentif sesuai Permenkes. Padahal, dalam satu puskesmas bisa 30-50 orang yang bekerja. "Yang dapat insentif cuma empat profesi. Surveilance, dokter, bidan, analis. Tapi yang kerja se-puskesmas," ungkapnya. Sehingga, ada kesepakatan dan kebijakan dari kepala puskesmas agar ketika ada pencairan akan dibagi-bagi. Jadi, tidak hanya untuk empat proesi yang dijatah. "Kan yang dapat cuma empat itu. Jadi paling dibagi lagi. Yang diajukan 4-5 orang, Kisaran Rp5 juta per orang. Dibagi kenyataannya buat 40 staf puskesmas. Itu mah kesepakatan dan kebijakan kapus, soalnya yang kerja bukan empat orang saja. Jadi pengennya semua kena bisa dianggarkan," harapnya. Secara keseluruhan, total tenaga medis yang dilibatkan dalam penanganan Covid-19 di Kabupaten Bogor sekitar 4.200 orang, baik yang bertugas di Rumah Sakit (RS) hingga yang bertugas selain di RS. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, dr Kusnadi memaparkan, dari 42.000 orang tenaga medis tersebut, terdiri dari 2.282 tenaga medis yang bertugas di RS. "Tugas di 30 RS yang ada di Kabupaten Bogor. Mulai dari dokter, perawat, dokter gigi dan paramedis," katanya. Lalu, untuk tenaga kesehatan yang bertugas selain di RS, jumlahnya berkisar antara 1.918 orang, yang bertugas di 101 tingkat pelayanan puskesmas. Terdiri dari dokter sebanyak 204 orang, perawat 420 orang, dokter gigi 65 orang, analis laboratorium 31 orang, apoteker 27 orang, petugas gizi, sanitarian 32 orang dan bidan sebanyak 894 orang. "Itu untuk tenaga kesehatan non-RS, yang di tingkat pelayanan PKM. Itu semua baik medis, yakni dokter dan dokter gigi. Sisanya paramedis," paparnya. (ryn/a/fin)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X