METROPOLITAN.ID - Jumlah penumpang di Stasiun Bogor kembali membludak. Kali ini, antrian panjang mengurangi dari pintu masuk dalam stasiun, hingga area parkir kendaraan. Bahkan, untuk masuk ke area dalam peron, penumpang meski antri 1,5 jam sampai 2 jam lamanya.
Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut penumpukan calon penumpang KRL awal pekan ini luar biasa membludak dibanding dengan pekan kemarin. Hal ini merupakan imbas dari dibukanya hampir semua sektor yang dilarang ada di Jakarta pada PSBB lalu.
Menurutnya, 30 bus yang disiapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) di Stasiun Bogor, sudah tak mampu lagi menahan tingginya angka calon penumpang KRL di Stasiun Bogor.
Bima menilai, penambahan penumpang di Stasiun Bogor terjadi lantaran shift kerja yang diusulkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta belum sepenuhnya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang ada di Jakarta.
"Sistem shift jam kerja belum berjalan. Kalau sudah berjalan tidak mungkin seperti ini. Itu catatan kita yang akan kami sampaikan kepada provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Perhubungan," ujarnya.
Tak hanya shift kerja, kembali beroperasinya perkantoran di Jakarta, dan dibukanya sejumlah sektor yang dikecualikan, juga menambah parah volume calon penumpang di Stasiun Bogor. Jadi ada harus evaluasi harus ada tindak lanjut surat edaran gugus tugas disana
Ia juga meminta agar Pemprov DKI Jakarta sesegera mungkin memastikan, agar sistem shift kerja ini benar-benar dilakukan oleh para perusahaan yang ada di sana. Hal ini mengingat hampir disetiap pekan, lonjakan penumpang terus terjadi di Stasiun Bogor.