"Belum tau pasti, karna sampai saat ini kita masih menunggu surat dari Kementrian Keuangan. Yang pasti lebih fleksibel dari pada DAK. Tentunya anggaran ini pasti akan kita gunakan untuk menunjang program skala prioritas Kota Bogor," tegasnya.
Hanafi berharap, surat petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis (Juklak dan Juknis) penggunaan dana hadiah tersebut, bisa selesai sebelum perubahan anggaran nanti.
"Jangan sampai nanti kita sudah menganggarkan di perubahan, dananya tidak turun. Karna kan perubahan anggaran ini sensitif, jadi Juklak dan Juknis ini mesti jadi sebelum masuk perubahan, kan kalau nanti turun di tengah jalan repot juga," tukasnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor Atep Budiman mengatakan, pada perlombaan antar pemerintah tersebut, sektor pariwisata berhasil menyumbang dua penghargaan dari empat yang berhasil digondol Pemkot Bogor.
"Dari sektor restoran, Rumah Makan Bumi Aki di Jalan Padjajaran berhasil meraih juara satu. Untuk wisata, Kebun Raya Bogor berhasil raih juara dua. Jadi kita berhasil sumbang ke kas daerah Rp 5 miliar dari sektor pariwisata," ungkapnya.
Uang hadiah Kemendagri tersebut nantinya akan digunakan untuk mengembangkan potensi eduwisata Kota Bogor, seperti yang ada di Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan. "Uang ini rencananya akan kita maksimalkan lagi untuk bisa menggarap eduwisata, agar sektor ini bisa juga mensuport Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor di masa mendatang," tutupnya. (ogi/b/suf)
