METROPOLITAN.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengumumkan hasil seleksi administrasi pendaftaran peserta lelang jabatan terbuka atau open bidding untuk posisi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Senin (24/8). Hasilnya, ada enam nama Pegawai Negeri Sipil (PNS) bakal bersaing memperebutkan kursi F3. Dari sejumlah nama tersebut, lima orang berasal dari internal Pemkot Bogor dan satu orang merupakan pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Peserta lelang jabatan sekda dari internal Pemkot Bogor muncul nama kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Denny Mulyadi, kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Firdaus dan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Hanafi. Lalu kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Herry Karnadi dan Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Bogor Irwan Riyanto. Sedangkan satu nama lagi yakni Syarifah Sofiah, yang kini menjabat kepala Bappedalitbang Kabupaten Bogor sekaligus Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor. Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Bogor M Taufik mengatakan, tahapan selanjutnya akan dilakukan sesuai yang tertuang dan disepakati panitia seleksi (pansel), yang terdiri dari pemerintah dan akademisi. Melihat rencana, diharapkan bisa segera penunjukan dan pelantikan pada 1 Oktober nanti. Atau bertepatan dengan masa purna bakti sekda saat ini, Ade Sarip Hidayat. "Besok kita lakukan penyerahan administrasi yang sudah diupload. Lalu rekam jejak, penyusunan makalah pada 1 September nanti, lalu pemaparan visi misi pada 5 September lah. Bedanya pelaksanaan uji kompetensi ita akan lakukan di BKN pusat," katanya, Senin (24/8). Jika sesuai rencana, sambung dia, pada 7 September nanti, tim pansel akan mengumumkan tiga nama terbaik yang nantinya akan dilaporkan kepada wali kota, untuk kemudian dipilih dan segera dijadwalkan pelantikan. Ia pun meyakini susunan tim pansel saat ini, mumpuni dan bisa bekerja dengan integritas tinggi agar terpilih nama-nama yang memang terbaik mengisi F3 Kota Bogor. "Diserahkan ke wali kota, harapannya akhir September itu sudah. Jadi pas sekda Ade Sarip pensiun awal Oktober, sudah ada pengganti. Nggak perlu ada plt atau plh-nya. Setelah tiga nama diserahkan, nanti wali kota yang menentukan. Sementara itu, Sekda Kota Bogor Ade Sarip Hidayat pernah mewanti-wanti agar siapapun yang nanti terpilih jadi penggantinya, agar jangan ada 'libido politik' saat bekerja sebagai sekda. Ia menilai siapapun yang mendaftar, sudah memenuhi syarat dasar untuk bekerja dengan berbagai pengalaman. "Bukan urusan mampu tidak mampu, karena pekerjaan ya hampir sama lah. Ada urusan tanggung jawab keberlangsungan pemerintah kedepan. Tetap membantu tugas kepala daerah. Kedua, tidak perlu ada libido politik. Kenapa cerita ini, karena pengalaman senior, masuk ke ranah itu. Saya berharap tidak ada libido politk karena akan terbagi pola pikir, sikap akan berbeda. Orang politik dengan birokrat tulen akan beda," tegasnya.
-