METROPOLITAN.id - Sempat dianggarkan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2020, kelanjutan revitalisasi Masjid Agung, Kota Bogor, mesti batal karena terkena pergeseran anggaran Covid-19. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pun memastikan kelanjutan pembangunan rumah Tuhan itu akan menjadi prioritas dalam pembahasan APBD 2021. Pemkot pun mengusulkan alokasi anggaran sebesar Rp14,5 miliar pada APBD 2021, untuk melanjutkan proyek yang belum dilanjut lagi sejak 2018 silam itu. Revitalisasi masjid yang secara total butuh biaya Rp60 miliar sesuai Detail Engineering Design (DED) itu akan menjadi tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sebagai pengguna anggaran. Sekretaris Dinas PUPR Kota Bogor, Sonny Rijadi mengatakan, jumlah alokasi penganggaran tersebut sudah sesuai dengan dana yang disiapkan, plus sesuai berdasarkan hasil kajian dan audit dari pemerintah pusat. "Untuk kelanjutannya, itu tetap kita usulkan Rp14,5 miliar di tahun depan," katanya kepada Metropolitan.id,Rabu (26/8). Mantan kepala bidang Perencanaan Fisik dan Prasarana Bappeda Kota Bogor itu menambahkan, pembangunan nantinya akan menelan waktu pekerjaan kurang lebih delapan bulan. Nantinya akan meliputi pekerjaan fisik berupa merubah desain atap masjid, yang sesuai dengan rekomendasi dari Puslitbang Perumahan dan Pemukiman Kementerian PUPR. Tak hanya mengandalkan APBD, pemkot juga putar otak dengan mencari alternatif pembiayaan lain untuk menyelesaikan pekerjaan seperti ornamen masjid dan bagian lainnya. Seperti mengusulkan anggaran ke Pemprov Jabar dan pemerintah pusat. "Dari luar APBD kan kami hanya mengkomunikasikan, nanti Bappeda yang akan mengkomunikasikan lagi ke pemerintah provinsi dan pemerintah pusat," ungkapnya. Masjid Agung rencananya akan diintegrasikan dengan alun-alun Dewi Sartika atau eks Taman Topi, yang pembangunannya diprediksi berjalan juga pada 2021. Berdasarkan grand desain yang ada, nantinya sebuah plaza dari alun-alun Dewi Sartika akan menjadi halaman Masjid Agung. (dil/b/ryn)