METROPOLITAN.id - Dari tujuh orang yang mengambil pendaftaran peserta calon Ketua DPD Partai Golkar Kota Bogor, rupanya hanya empat orang yang mengembalikan berkas formulir pendaftaran hingga tenggat waktu Kamis (27/8) sore. Artinya, hanya ada empat orang kandidat calon orang nomor satu di partai berlambang pohon beringin Kota Bogor itu dalam Musyawarah Daerah (Musda) ke-10 DPD Partai Golkar Kota Bogor, Sabtu (29/8) nanti. Empat orang yang sudah mengembalikan berkas pendaftaran yakni Heri Cahyono, Rusli Prihatevy, Andy Iswara Natanegara dan Hj Isye Christina. Sedangkan, tiga orang lainnya, yakni Eka Wardhana, Endang Sofyan dan Tauhid J Tagor tidak mengembalikan berkas formulir pendaftaran hingga tenggat waktu pukul 16:00 WIB. "Tepat pukul 16.00 WIB, sudah dilakukan penutupan. Ada empat orang bakal calon Ketua DPD Partai Golkar Kota Bogor yang mengembalikan folmulir pendaftaran dan nanti maju di Musda ke-10," kata Ketua DPD Partai Golkar Kota Bogor, Tauhid J Tagor. Secara administrasi, kata dia, berkas formulir pendaftaran versi SC sudah dinyatakan lengkap. Tim dari DPD Jawa Barat pun direncanakan akan turun ke Kota Bogor, Jumat (28/8) dan melalukan verifikasi faktual. Siapa saja yang lolos menjadi calon Ketua nanti akan diumumkan oleh DPD Jabar saat Musda. Ia menambahkan, dalam pelaksanaan Musda nanti total ada 12 yang memiliki hak suara, diantaranya 6 suara dari Pengurus Kecamatan (PK), satu suara organisasi pendiri (Soksi, MKGR dan Kosgoro), satu suara organisasi yang didirikan (HWK, Satkar Ulama, MDI dan AMPI), satu suara sayap partai (AMPG dan KPPG), satu suara dari DPD Provinsi Jabar, satu suara Dewan Penasehat dan satu suara dari Ketua DPD Partai Golkar demisioner. "Totalnya ada 12 hak suara yang akan digunakan dalam Musda dengan agenda memilih ketua DPD Golkar Kota Bogor periode 2020-2025," bebernya. Tagor juga menjelaskan posisi Rusli Prihatevy yang sudah menyatakan mundur sebagai Ketua SC Musda. Termasuk ketua panitia penyelenggara Andi Iswara yang mundur dari posisinya. Sebab keduanya maju sebagai bakal calon ketua DPD. Selanjutnya untuk yang memimpin Musda yakni Oyok Sukardi dan SC diemban Yadi Sukirman. "Untuk menjaga akuntabilitas dan stabilitas acara musda, para bakal calon mundur dari jabatannya sebagai panitia musda," ucapnya. Selain itu, terkait dirinya yang tidak menyerahkan berkas pendaftaran, Tagor menyatakan sejak awal dirinya tidak akan maju dalam musda, tetapi karena ada kader Golkar yang mengambil folmulir untuk dirinya, ia memberikan apresiasi. Namun, Tagor tetap enggan maju kembali, dibuktikan bahwa dirinya tidak menyerahkan folmulir pendaftaran kepada panitia. "Saya memang sejak awal tidak akan mencalonkan kembali dan akan melakukan regenerasi bagi kader kader muda di Golkar. Jadi saya sudah memiliki posisi di DPD Partai Golkar Jawa Barat, peluang karir saya akan lebih banyak di tingkat Jabar. Tetapi saya apresiasi adanya internal kader yang mengambil formulir untuk diri saya, walaupun sebenarnya masih ada kesempatan memimpin satu periode lagi, karena saya baru satu periode. Tetapi peluang itu tidak saya ambil, karena saya lebih mementingkan kaderisasi dan kemajuan partai Golkar Kota Bogor kedepan," pungkasnya. (ryn)