METROPOLITAN.id - Terpilihnya Syarifah Sofiah oleh Wali Kota Bogor Bima Arya menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor menggantikan Ade Sarip Hidayat mendapat tanggapan anggota DPRD Kota Bogor, salah satunya Ketua Fraksi Amanat Nurani (F-AN), Safrudin Bima. Setidaknya ada beberapa Pekerjaan Rumah (PR) yang mesti dilakukan saat duduk sebagai F3. Ia pun menghargai keputusan wali kota yang memilih Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor ketimbang dari internal Pemkot Bogor. SB, sapaan karibnya menilai, Bima Arya sebagai wali kota pasti mempunyai pandangan sendiri sesuai dengan kebutuhan yang dianggap penting untuk memajukan Kota Bogor kedepannya. "Tentu wali kota punya pandangan dan pertimbangan, sesuai dengan kebutuhan kedepan seperti apa untuk memajukan Kota Bogor," katanya kepada Metropolitan. Id, Rabu (30/9). Kedua, kata dia, F-AN memandang terhadap figur Syarifah Sofiah sebagai sekda perempuan pertama di Kota Bogor, tapi punya segudang pengalaman di Pemkab Bogor. "Beliau ini mudah-mudahan mampu menunjang Pemkot Bogor dan fasilitator yang solid dari PNS di Kota Bogor," tegas Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Bogor itu. Selain itu, sebagai Ketua Komisi I DPRD Kota Bogor yang membidangi tentang PNS, pihaknya pun menyarankan Syarifah harus bisa melakukan komunikasi yang kuat, mendeklarasikan diri, membaca keadaan kebutuhan dan lainnya. "Serta mampu melakukan komunikasi yang bagus dengan PNS semuanya. Sehingga jadi satu kekuatan managemen yang dahsyat dan mampu membuat Kota Bogor maju," ujarnya. Apalagi, Syarifah merupakan PNS dari luar Kota Bogor, sehingga harus melakukan komunikasi lebih intens kepada para PNS. Mulai tingkat atas sampai bawah untuk membangun solidaritas dan produktifitas yang diharapkan agar Kota Bogor bisa maju. "Termasuk soal penganggaran, kebutuhan pembangunan kita harus jadi dasar. Tentu dia kan ASN senior yang sudah paham bagaimana bersikap terhadap hal itu. Apalagi beliau dilantik saat pandemi Covid-19, jadi harus punya tenaga ekstra untuk bekerja di situasi seperti ini," pungkas SB. Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya resmi 'meminang' Syarifah Sofiah, pegawai Negeri Sipil (PNS) tetangga sebelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor yang baru. Syarifah pun menjadi wanita pertama yang duduk di kursi Sekda Kota Bogor, setelah menjadi suksesor Ade Sarip Hidayat. Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor mengalahkan dua pesaingnya, yang merupakan PNS Pemkot Bogor, Hanafi (kepala Bappeda) dan Firdaus (kepala DPMPTSP). Rencananya, wanita kelahiran Pandeglang, 10 November 1964 itu akan dilantik besok (1/10). "Setelah melalui proses panjang, pendalaman secara pribadi, diskusi dengan banyak pihak, kepala SKPD, para PNS, rekan-rekan media dan lainnya. Besok (1/9) Kota Bogor punya sekda perempuan pertama, yaitu DR Syarifah Sofiah," kata Wali Kota Bogor Bima Arya kepada awak media, Rabu (30/9). Menurutnya, Kota Bogor punya tantangan kedepan, dengan mobilitas birokrasi yang kuat dan adaptif. Kehadiran Syarifah, ditengarai memperkuat sinergitas dan babak baru bagi hubungan Kota dan Kabupaten Bogor. (ryn)