METROPOLITAN.id - Beberapa hari dilantik jadi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah langsung memulai 'safari' ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Kantor pertama yang diontrog di wal pekan ini yakni kantor Dinas Perhubungan (Dishub), Jalan Tajur, Kecamatan Bogor Selatan, Senin (5/10) pagi. Sekda Kota Bogor Syarifah Sofiah mengatakan, dirinya memulai safari dengan mendatangi kantor Dishub lantaran persoalan transportasi merupakan prioritas Kota Bogor dibawah komando Wali Kota Bogor-Wakil Wali Bogor Bima Arya-Dedie Rachim. Dari diskusi dengan jajaran pimpinan Dishub, disampaikan beberapa kegiatan mulai dari program konversi angkot, pengaturan parkir, rencana Transit Oriented Development (TOD) dan lainnya. "Tadi cukup banyak dibahas. Mungkin kedepan lebih diintensifkan lagi apa yang sudah dilakukan. Tadi disampaikan ada dua inovasi, yakni penataan parkir. Itu sudah bagus dan bisa dilanjutkan," katanya. Hanya saja, inovasi tersebut terkendala mesin cuma ada tiga buah. Ia pun berharap ada penambahan jumlah mesin, sehingga lebih banyak titik area parkir yang bisa ditertibkan. Sementara itu, Kepala Dishub Kota Bogor, Eko Prabowo menuturkan, kedatangan Sekda Syarifah pertama kali ke kantor Dishub ketimbang OPD lain disebut sebagai bentuk motivasi. Apalagi, hal serupa juga dilakukan Wali Kota Bogor Bima Arya pada awal 2020. "Kami itu prioritas utama transportasi, bahkan di era pandemi Covid-19 ini kita inovasi meski tanpa anggaran. Dibalik itu semua tetap komitmen berjalan program prioritas untuk dituntaskan," ungkap Eko kepada wartawan. Dalam lawatannya, ia mengaku ada beberapa pesan yang dititpkan buat Dishub, diantaranya agar dalam dua atau tiga tahun ini ada program yang diselesaikan secara tuntas. Seperti pembangunan terminal batas kota, yang ditandai kerjasama dengan dengan Dishub Kabupaten Bogor. "Berkas ini akan dibuka, kita soundingkan. Nggak masalah siapapun yang bangun. Meskipun kalau kita yang bangun, nggak ada tanahnya. dan disoindingkan, tidak masalah siapapun yang membangun. Maka perlu sinergi dengan Kabupaten Bogor, untuk saling mendukung. Selain itu, terkait juga dengan konversi angkot, dengan hambatan samping. Dishub pun ditantang untuk bisa konversi angkot dengan bus. "Kita akan coba nanti biaya sarana prasarana pendukungnya seperti apa, bus listrik seperti apa, dan lainnya," tuntas Danjen. (ryn)