Kamis, 30 Maret 2023

Tangerang dan Depok Ancam Tidak Terbitkan SKCK Bagi Pelajar Ikut Demo, Kota Bogor?

- Kamis, 15 Oktober 2020 | 09:17 WIB

METROPOLITAN.id - Kota Tangerang dan Kota Depok, berencana untuk tidak menerbitkan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) bagi para pelajar yang kedapatan mengikuti aksi demonstrasi. Menanggapi hal itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya enggan memberikan komentar banyak. Sebab, menurutnya kebijakan penerbitan SKCK adalah kewenangan kepolisian. "Itu ranah kepolisian. Kita serahkan sepenuhnya," kata Bima kepada Metropolitan.id, melalui pesan singkat, Kamis (15/10). Lebih lanjut, Bima mengungkapkan Pemkot Bogor melalui Satgas Pelajar akan melakukan pembinaan terlebih dahulu. Ketimbang opsi sanksi keras berupa drop out (DO) atau dikeluarkan dari sekolah. "Kalau di DO, Kita harus lihat kasusnya. Apakah ada kriminal atau tidak. Kita utamakan pembinaan," jelasnya. Sementara itu, Kasat Intel Polresta Bogor Kota, AKP Rezky, mengaku pihaknya belum akan menerapkan kebijakan tersebut bagi pelajar Kota Bogor. Pihaknya masih mengutamakan pembinaan kepada para pelajar yang kedapatan terjaring saat hendak mengikuti aksi demonstrasi di Jakarta. "Kita sementara pembinaan dulu kepada siswa dan orang tua karena mayoritasnya adalah pelajar dari Kabupaten Bogor. Untuk SKCK, mungkin seharusnya dari kabupaten ya soalnya domisilinya disana," jelas Rezky. Ia pun mengaku, sampai saat ini, ia masih berusaha melakukan pencegahan, bersama dengan satgas pelajar Kota Bogor. "Kita coba bareng satgas untuk upaya pencegehan dulu, untuk sementara karena Disdik Kota dan Kabupaten Bogor uga punya yuridiksi yang berbeda," tutupnya. Memang sejauh ini, belum ada satupun pelajar asal Bogor yang tertangkap atau diketahui mengikuti aksi demonstrasi di Jakarta. Namun, sejak tanggal 8 Oktober sampai 14 Oktober, terdapat 235 pelajar yang terjaring oleh Satgas Pelajar Kota Bogor dan aparat Polresta Bogor Kota yang hendak mengikuti aksi demonstrasi di Jakarta. Para pelajar ini terjaring di Stasiun Kota Bogor. Ketua Satgas Pelajar Kota Bogor, Muhammad Iqbal, menerangkan 95 persen pelajar yang terjaring berasal dari Kabupaten Bogor. "Total ada 235 pelajar, pada tanggal 8 Oktober ada 112 pelajar yang terjaring dan pada 13 Oktober ada 123 pelajar yang terjaring. Nah 95 persennya itu asal Kabupaten Bogor," jelas Iqbal. Sedangkan, berdasarkan data dari Kasat Binmas Polresta Bogor Kota, AKP Komarudin, sebanyak 306 pelajar yang terdata di Polresta Bogor Kota.nDari seluruh pelajar yang diamankan, diketahui bahwa semuanya merupakan pelajar SMA dan sederajat. "Dari Kabupaten Bogor ada 301 pelajar dan Kota Bogor ada lima orang," ungkapnya. (dil/b/ryn)

Editor: Ryan Milan

Tags

Terkini

Kreasi Olahan Buah Kurma untuk Ide Berbuka Puasa

Rabu, 29 Maret 2023 | 17:00 WIB
X