METROPOLITAN.id - Penyaluran bantuan untuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Bogor dari Presiden Joko Widodo masih belum rampung. Sejauh ini, baru 4.371 pelaku UMKM yang mendapatkan bantuan dari total 31 ribu pelaku usaha yang diajukan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Bogor. "Jadi dari data yang kami terima, sampai hari ini baru 4.371 pelaku UMKM yang mendapatkan bantuan atau sekitar Rp10,5 miliar," kata Anggota Komisi II DPRD Kota Bogor, Shendy Pratama, kepada Metropolitan.id, Kamis (15/10). Lebih lanjut, Shendy pun menerangkan, bahwa dari 31 ribu pelaku usaha yang diajukan. Hanya 7.426 pelaku yang sudah diverifikasi oleh bank BRI selaku penyalur bantuan. Hal ini sontak menjadi pertanyaan. Sebab masih ada sekitar 24 ribuan pelaku UMKM yang belum terverifikasi. "Bank BRI mengklaim baru menerima data 7.426 pelaku UMKM yang akan mendapatkan bantuan. Ini kan banyak yang belum dimasukkan," katanya. Untuk itu, Shendy pun mengaku dalam waktu dekat ini akan memanggil kembali pihak Bank BRI dan Dinas Koperasi dan UMKM untuk memastikan berapa pelaku UMKM di Kota Bogor yang akan mendapatkan bantuan. Sebab, sepengetahuannya, tidak ada definisi khusis bagi para penerima bantuan ini. "Definisi khusus tidak ada. Yang pasti syaratnya adalah warga Indonesia, memiliki KTP, bukan anggota TNI, Polri dan BUMN. Serta, mereka harus punya usaha eksisting, jadi uang ini bukan untuk membuat UMKM baru, tapi membantu mengembangkan UMKM," ujarnya. Terpisah, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor Samson Purba, menerangkan bahwa memang sejauh ini, bantuan yang sudah disalurkan merupakan pengajuan dari PT. Permodalan Nasional Madani (PNM), yang notabene Badan Usaha Milik Nasional (BUMN) dan pengajuan dari bank BRI. "Ya kita akan terus minta update dari Kementerian dan BRI untuk mengawasi penyaluran bantuan ini," katanya. Masih kata Samson, kondisi pelaku UMKM di Kota Bogor memang sedikit mengalami kemunduran untuk penjualan via darat. Sehingga, dengan adanya bantuan sebesar Rp2,4 juta bagi setiap pelaku UMKM ini biaa menjadi penyuntik usaha UMKM yang akan dijadikan motor bagi sektor ekonomi di tengah pandemi. "Kalau dipenjualan secara online masih aman, tapi yang toko-toko ini mulai kewalahan," jelas Samson. (dil/b/ryn)