Senin, 22 Desember 2025

Tidak Ada Salat Jumat di Masjid Agung sampai Akhir Tahun

- Jumat, 16 Oktober 2020 | 09:41 WIB

METROPOLITAN.id - Revitalisasi Masjid Agung yang sempat mangkrak hampir dua tahun, kembali dilanjut di sisa tahun anggaran 2020 ini. Setelah ditetapkan pemenang tender, pekerjaan dimulai bulan ini hingga Desember mendatang. Alhasil kegiatan salat Jumat yang selama ini dilakukan sementara di basemen bangunan masjid yang belum rampung, akan ditiadakan total hingga lebih dari dua bulan kedepan. Padahal, selama ini jamaah melaksanakan kegiatan salat di basemen gedung untuk sementara, setelah rampungnya tahap konstruksi beberapa tahun silam. Setelah sebelumnya juga para jamaah 'menumpang' di lantai 2 gedung Blok F Pasar Kebonkembang, yang kini juga sudah dibongkar, saat masjid pertama kali dibongkar medio 2016 silam. Sesuai dengan maklumat yang dikeluarkan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Agung, nomor 18.B/DKM-MA/S-C/X/2020, yang berisi tiga poin. Pertama, Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) yang diterima kontraktor PT Alvarini Gemilang, proyek dikerjakan sejak 8 Oktober hingga 22 Desember 2020, atau 75 hari.
-
Lalu, pada Kamis (15/10) area masjid pun diminta untuk dikosongkan. Mulai dari areal parkir. Guna memperlancar proses pembangunan. "Kemudian, untuk kegiatan solat Rawatib dan Solat Jumat, dialihkan sementara mulai dari Senin 19 Oktober ke masjid disekitar Jalan Dewi Sartika," Begitulah bunyi dari maklumat DKM Masjid Agung yang ditandatangani dan dicap oleh pengurus DKM Masjid Agung. Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Tata Bangunan dan Wasdal Bangunan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Fitka Anggalarang mengatakan, pekerjaan lanjutan tahun ini hanya melakukan penguatan struktur bangunan saja. Sehingga, anggaran yang digunakan untuk pembangunan rumah tuhan ini hanya sebesar Rp8 miliar. "Jadi ini penguatan daya geser (gempa) di side wall dan lantai dasar agar bisa digunakan untuk salat sementara dan parkir," ujar Fitka. Lebih lanjut, Fitka menerangkan kalau untuk pekerjaan tahun depan baru bisa meliputi pembangunan bagian atap. Dimana sesuai rekomendasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), harus ada pembangunan konstruksi baru dibagian atap. "Kalau atapnya itu nanti ada struktur sendiri dan tidak ditopang bangunan yang ada. Tapi kita melihat anggaran juga ya, jadi belum bisa memastikan kapan ini selesai 100 persen. Yang pasti kita mau merapihkan bagian bawah dulu," pungkasnya. (dil/b/ryn)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X