Senin, 22 Desember 2025

Ternyata Vaksin Nggak Jamin Kebal Covid-19 Seumur Hidup

- Rabu, 21 Oktober 2020 | 08:32 WIB

METROPOLITAN.id - Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset Nasional (Menristek/ Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro mengingatkan bahwa kemungkinan vaksin Covid-19 tak bertahan seumur hidup. "Vaksin Covid-19 yang berasal dari manapun, kemungkinan tidak akan bertahan seumur hidup," katanya. Bambang menuturkan, vaksin Covid-19 memiliki jangka waktu yang mengharuskan seseorang harus vaksin lagi setahun atau dua tahun sekali. "Jadi misalnya, orang yang divaksin pada 2021. Ada kemungkinan pada 2022 atau 2023 harus divaksin lagi. Sebab daya tahan tubuh sudah berkurang terhadap Covid-19," paparnya. Alhasil, ia pun bersikukuh bahwa pihaknya mesti tetap mengembangkan vaksin lokal Merah Putih, walaupun Indonesia sudah impor vaksin. Vaksin Merah Putih, kata dia, digunakan untuk penerapan vaksin jangka menengah ke panjang. Sedangkan vaksin jangka pendek, pemerintah tetap mengimpor vaksin dari luar negeri. "Maka vaksin Merah Putih kami kondisikan seperti yang saya laporkan di Komisi VII DPR, untuk jangka menengah panjang. Jangka pendek menggunakan vaksin yang kerja sama (dengan) luar," tukas Bambang. Sejatinya, sambung dia, kebutuhan vaksin Covid-19 di Indonesia sangat besar.  Indonesia disebut harus melakukan vaksinasi kepada 180 juta orang untuk mencapai imunitas kelompok atau herd immunity. Artinya, dengan dua dosis vaksin untuk satu orang, Indonesia membutuhkan 360 juta vaksin dalam waktu dekat. Sehingga Bambang meyakini Indonesia tak bisa hanya mengandalkan vaksin impor. "Otomatis negara dengan jumlah penduduk sebesar ini,tidak bisa bergantung sepenuhnya dengan vaksin impor. Sebab kita menjalankan double track, pertama kerja sama dengan pihak luar, yang kedua pengembangan vaksin sendiri," tutupnya. (cnn/ryn)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X