Senin, 22 Desember 2025

Satu Keluarga Tewas Saat Kebakaran, Saksi Dengar Ledakan dan Teriakan Minta Tolong

- Senin, 26 Oktober 2020 | 12:42 WIB
Petugas pemadam kebakaran mengidentifikasi tempat kejadian di mana hampir seluruh bangunan ludes terbakar. Foto: Radar Banten
Petugas pemadam kebakaran mengidentifikasi tempat kejadian di mana hampir seluruh bangunan ludes terbakar. Foto: Radar Banten

Satu Keluarga Tewas Saat Kebakaran, Saksi Dengar Ledakan dan Teriakan Minta Tolong METROPOLITAN.id - Malang menimpa satu keluarga di Perumahan Bumi Permai Sentosa, Desa Palasari, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang. Mereka yang teridir dari 5 orang tewas setelah terkepung api saat terjadi kebakaran. Para korban itu adalah Saidun Sinaga (51) dan istrinya Riyanti (47). Serta tiga anaknya yakni Risa Angraini Sinaga (25) anak pertama, Agnia Anggraini Sinaga (21) anak kedua, dan Alfin Akbar Sinaga (15) anak terakhir. Informasi yang dihimpun, empat jenazah ditemukan di kamar tidur bagian belakang rumah. Sementara, jenazah Riyanti ditemukan di ruang dapur sebelah kamar tidur bagian belakang. Tetangga korban, Sujatmoko (51) mengatakan, kebakaran terjadi pada Jumat (23/10) dini hari sekira pukul 01.40 WIB. Saat itu, sekira pukul 01.30 WIB, Sujatmoko terbangun. Usai salat tahajud, dia dikejutkan dengan suara gaduh. “Saya mendengar ada teriakan minta tolong disertai ledakan-ledakan kecil. Saya sempat takut, kepikiran ada peristiwa perampokan,” kata lelaki yang biasa dipanggil Pak Moko seperti dikutip jpnn.com, Senin (26/10). Tak lama kemudian, terdengar teriakan sejumlah warga bahwa rumah Saidun terbakar. Sujatmoko langsung keluar rumah. Anak dan istrinya langsung disuruh keluar menyelamatkan diri karena lokasi kebakaran persis di samping rumahnya. Api juga nyaris menyambar mobil milik Sujatmoko jika tak buru-buru dilarikan. Sejumlah warga menduga, Saidun dan empat anggota keluarganya tak dapat menyelamatkan diri karena pas di depan pintu rumah mereka terparkir mobil yang sudah terbakar. Tak jauh dari mobil, berjejer tiga motor yang juga sudah ikut terbakar. Otomatis, tak ada jalan keluar. Saidun dan keluarganya berupaya menyelamatkan diri dengan menjauh dari titik api. Satu-satunya cara, bertahan di kamar tidur bagian belakang, sembari berteriak meminta pertolongan kepada para tetangganya. Namun, nasib berkata lain. Saidun dan  istri serta ketiga anaknya akhirnya meregang nyawa di kamar itu. Kalo dilihat kondisi jenazahnya, sepertinya mereka meninggal akibat kehabisan oksigen setelah menghirup asap kebakaran. Semua pakaiannya (para korban-red) masih utuh,” tutur Warnoto, salah seorang tetangga korban kepada Radar Banten di lokasi kejadian, Jumat (23/10). Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Kosrudin mengatakan kelima korban ditemukan dalam posisi bersama-sama di bagian belakang rumahnya. Kelima korban meninggal bukan karena terbakar, melainkan kehabisan oksigen. Selain rumah korban, dua rumah di sebelahnya juga ikut terbakar. Namun tidak terlalu parah. Pantauan Radar Banten, api menghanguskan rumah dan mobil serta tiga motor milik keluarga Saidun. Sejumlah petugas Puslabfor Polri masih berada di lokasi untuk melakukan penyelidikan Sementara, jenazah Saidun dan empat anggota keluarganya sudah dibawa ke Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta, usai salat Jumat. Di sana, jenazah Saidun dan keluarganya akan dimakamkan. (asp/radarbanten/jpnn)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X