Senin, 22 Desember 2025

Dampak La Nina Sampai ke Bogor, Dua Pohon Beringin Tumbang Makan Empat Korban

- Senin, 2 November 2020 | 17:58 WIB

METROPOLITAN.id - Anda merasakan beberapa hari ini kondisi angin tertiup sangat kencang? Fenomena La Nina rupanya sampai ke Bogor, sehingga memunculkan curah hujan yang tinggi dan angin dari berbagai penjuru. Akibatnya beberapa pohon di jalan-jalan utama Kota Bogor pun tumbang pada Senin (2/11). Kepala Bidang PJU, Pertamanan dan Dekorasi Kota Dispermukim Kota Bogor Feby Darmawan mengatakan, serangkaian pohon tumbang terjadi di Kota Bogor, Senin (2/11). Setidaknya ada tiga kejadian dari pagi hingga siang. "Sampai siang ini ada tiga kejadian. Yakni pagi jam 07:15 dahan pohon di Jalan Ahmad Yani. Lalu di Jalan Dadali depan SMPN 5 dan Jalan Ir H Djuanda pohon tumbang," katanya.
-
Dari beberapa kasus pohon tumbang tersebut, sambung dia, seperti pohon beringin di Jalan Ir H Djuanda yang berada di lahan warga, disebabkan adanya pengeroposan akar. Ditambah kondisi angin kencang serta musim penghujan. "Selain sudah keropos di akarnya, juga ada pengaruh angin kencang ditambah hujan tadi pagi. Sehingga batang pohon menyimpan air menjadi berat. Sama seperti yang kasus di Jalan Ahmad Yani," tandas Feby. Pada kejadian ini, kata dia, empat orang dikabarkan tertimpa dahan pohon. Dua korban pengendara sepeda motor yang melintas di Jalan Ahmad Yani tertimpa pohon. Sedangkan dua korban lain yang berboncengan saat melintas di Jalan Ir H Djuanda. Setelah kejadian para korban langsung dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami luka. Sementara dalam kejadian di Jalan Dadali, batang pohon menimpa satu unit mobil yang terparkir di pinggir jalan. Feby menjelaskan, untuk korban kecelakaan pohon tumbang akan mendapatkan asuransi. Namun asuransi ini khusus pohon-pohon yang berada di Ruang Terbuka Hijau (RTH) milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. "Dengan kondisi saat ini, kita juga mengimbau masyarakat diusahakan jangan berteduh atau berdiam diri di bawah pohon rindang," imbuhnya. Untuk mengantisipasi kejadian serupa, pihaknya akan memaksimalkan kegiatan rutin pemangkasan. Terutama terhadap pohon yang memiliki tingkat resiko tinggi atau rawan tumbang. "Kami akan maksimalkan pemangkasan. Untuk program KTP (Kartu Tanda Pohon) pohon juga tetap berlanjut tahun ini. Sampai tahun 2019 sudah 666 pohon yang sudah ber-KTP," paparnya. Memang berdasarkan catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pos Citeko, Bogor, terjadi sebuah anomali suhu udara di sebelah selatan Pangandaran. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan tekanan udara yang terjadi. Sehingga mengakibatkan adanya pusaran siklonik (pusaran angin), arah angin berbelok arah di dataran tinggi di Jawa Barat. "Anomali atau penyimpangan ini hingga lebih dari dua derajat celcius. Bisa memicu terjadinya sumber tekanan rendah dan angin dari segala penjuru akan mengisi ruang udara yang rendah ini," kata Kepala BMKG pos Citeko, Bogor, Asep Firman, kepada Metropolitan.id, Senin (2/11). Asep pun menyebutkan, musim kemarau saat ini terbilang singkat dibandingkan dengan tahun lalu. Hal itu diakibatkan adanya fenomena La Nina yang membawa banyak curah hujan di Indonesia. Sehingga, suhu muka laut di selatan pulau Jawa saat ini kondisinya hangat dan lebih hangat dari biasanya. Saat ini pantauan anomali suhu di Nino3.4 (Samudera Pasifik) berada pada level minus 1.5 derajat celcius dan memiliki kecenderungan semakin turun. "Imbasnya, apabila anomali suhu di Pasifik makin turun, maka sebaliknya ada kecenderungan suhu di Samudera Hindia (Indonesia) akan makin naik. Jika kondisi ini terus berkembang makin hangat, maka imbasnya peluang hujan akan makin besar. Sehingga dikhawatirkan akan menyebabkan bencana hidrometeorologis seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang," jelasnya. Asep pun mewaspadai bahwa potensi bencana pada November dan Desember ini akan lebih buruk jika dibandingkan pada Oktober dan September lalu. "Ya, potensi hujan di bulan November dan seterusnya dikhawatirkan akan lebih tinggi dibanding bulan Oktober ini," pungkasnya. (dil/b/ryn)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X