METROPOLITAN.id - Usai proses autopsi beres, jenazah guru ngaji yang tewas dalam sumur dibawa ke rumah duka di Kampung Citatah Dalam, Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor sore tadi, Selasa (3/11). Isak tangis mengiringi kepulangan jenazah perempuan berusia 28 tahun tersebut. Pantauan di lokasi, jenazah tiba sekitar pukul 18.30 WIB usai diautopsi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta. Saat dikeluarkan dari ambulans PMI, keluarga dan kerabat tak mampu membendung kesedihan. Isak tangis pun pecah Kondisi jenazah sendiri sudah dalam peti. Setibanya di rumah duka, jenazah langsung dibawa ke Musala Asyifa untuk disalatkan. Ibu korban, Istiqomah (55) menjelaskan, ia mendapat kabar anaknya hilang pada Minggu (1/11). Esoknya, Senin (2/11), ia bersama suami dan petugas kepolisian bergegas ke kediaman sang anak dari Purworejo. "Senin jam 11.00 WIB ke sini (Cibinong) sama bapak (suami), sama polisi desa di Purworejo. Nyampe jam 10.00 malam. Dapat informasi katanya anak saya hilang," kata Istiqomah, Selasa(3/11) malam. Korban merupakan anak kedua dari 4 bersaudara. Sebelumnya, penemuan jenazah guru ngaji tersebut bermula dari ketidaksengajaan. Awalnya, suami korban hendak salat subuh. Namun, saat mengambil wudhu, air sumurnya mengeluarkan aroma tak sedap seperti bau bangkai. Karena merasa aneh, sang suami meminta Mulyadi yang juga sebagai tukang ledeng mengecek kondisi sumur sekitar pukul 07.00 WIB. Saat melakukan pengecekan ke sumur, Mulyadi kaget bukan main. Ada sesosok tubuh manusia mengambang dengan kondisi tanpa busana tertangkap cahaya senternya. “Tadi sumurnya masih tertutup, tapi saya belum turun, saya senterin dulu ke dalam sumur. Saya yakin banget itu manusia. Dari situ saya langsung lapor ke si bapak (suami korban) dan ke RT,” ungkapnya. Tak lama kemudian, petugas dari Damkar dan PMI Kabupaten Bogor datang ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Petugas sempat kesulitan lantaran diameter sumur yang kecil. Petugas menggunakan semacam alat kerek atau alat vertikal rescue dan tripod untuk mengangkat korban. Saat evakuasi berlangsung, terdengar lantunan dzikir dari warga sekitar. “Kesulitannya karena sumurnya terlalu kecil dan dalam. Dalamnya sekitar 17 meter. Evakuasi dilakukan tim dari Damkar, PMI dan warga sekitar. Ditemukannya di dalam sumurnya,” kata Kanit Reskrim Polsek Cibinong, AKP Yunli Pangestu. Setelah berjibaku cukup lama, jasad korban berhasil diangkat satu jam kemudian. Korban langsung dimasukan ke kantong jenazah dan dibawa ke RS Polri Jakarta. Sebelum ditemukan meninggal, korban sempat dinyatakan hilang sejak Minggu (1/11) malam. Korban tak ditemukan usai menghadiri acara maulid. “Hilang malam Senin sehabis acara maulid,” terangnya. Namun, Yunli masih belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait kematian korban. “Sementara ini olah TKP sudah selesai, jenazah kita bawa ke Kramat Jati. Hasilnya nanti kalau sudah keluar,” ujar Yunli. (fin)