Senin, 22 Desember 2025

Empat Bulan Jadi Dandim, Satu Angkatan dengan Anak SBY

- Rabu, 4 November 2020 | 15:03 WIB

Luas wilayah Kabupaten Bogor yang memiliki 40 kecamatan bukan perkara mudah bagi Letkol Inf Sukur Hermanto. Sudah empat bulan, Sukur menjabat sebagai Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0621 Kabupaten Bogor. SEBELUM menjabat dandim, Letkol Inf Sukur Hermanto menjabat Kasdim di salah satu Kodam di Kalimantan Barat. ”Sebelumnya saya dulu menjabat kasdim di Ka­limantan Barat. Tapi resminya 7 Agustus menjabat Dandim Kabupaten Bogor,” kata Letkol Inf Sukur Hermanto kepada Metropolitan. Ayah dua anak ini menutur­kan, luasnya wilayah Kabu­paten Bogor dari segi pembangunan harus menya­sar pada sektor pelosok untuk meningkatkan ekonomi ma­syarakat serta akan mening­katkan sektor lainnya. ”Salah satunya masih ada warga yang tidak punya data kependu­dukan di Kecamatan Tenjo,” beber lelaki asal Temanggung, Jawa Tengah ini. Setelah lulus dari Akademi Militer (Akmil) di Magelang, ia pernah menjalani pendi­dikan dasar dan pendidikan pertama dengan Agus Hari­murti Yudhoyono, anak man­tan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). ”Saya lulus dari Akmil 1997. Kebetulan saat itu memang satu letting (angkatan, red) dengan Agus Harimukti,” ujarnya. Setelah pendidikan selesai, skup penugasan banyak saat itu. Ada yang masuk Kopasus, ada yang masuk Kostrad dan masuk Batalyon di seluruh Indonesia. ”Pertama saya tu­gas di Sulawesi, setelah itu ada program Akmil. Akhirnya para alumni dikumpulkan, yang berprestasi untuk men­didik adik-adik kita angkatan 2004 hingga 2005,” ujarnya. Setelah itu, sambung Sukur, dirinya langsung bertugas di Aceh selama enam tahun, dilanjutkan dengan sekolah pertama. Setelah itu ditugas­kan di Kalimantan Barat. ”Yang pasti, setiap wilayah punya tantangan yang berbeda. Baik satuan, kondisi daerah dan lingkungan, termasuk praju­ritnya itu sendiri. Secara garis besar, mungkin saya ini sudah berdinas dari setengahnya Indonesia,” bebernya. Selain itu, sambung Sukur, berdinas dan berkeluarga juga harus berimbang. Ka­rena satu daerah punya tan­tangan, ia berupaya sebaik mungkin dan maksimal dalam melaksanakan tugas. Meski begitu, ia mengaku tetap mengedepankan keluarga. ”Bagaimana pun keluarga bukan hanya pelengkap, tapi sangat penting bagi saya pri­badi. Misalkan kita dinas ke mana, waktunya lama berbu­lan-bulan, kita tetap intens berkomunikasi,” tukas Sukur.(mul/c/els/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X