METROPOLITAN.id - Jelang libur panjang natal dan tahun baru, kondisi 21 rumah sakit rujukan Covid-19 Kota Bogor malah kian mengkhawatirkan. Wali Kota Bogor, Bima Arya, menyebut bahwa ketersediaan kasur untuk pasien Covid-19 sudah menyentuh angka diatas 50 persen. "Grafik kenaikkannya tinggi sekali, di 21 rumah sakit rujukan di atas 50 persen atau hampir penuh,” kata Bima, Rabu (2/12). Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor per Selasa (1/12), dari 21 rumah sakit rujukan jumlah tempat tidur isolasi sebanyak 464 unit dengan ICU 20 unit. Dari angka itu, keterisian mencapai 376 tempat tidur atau 81 persen dan tempat tidur ICU sebesar 90 persen atau terisi 19 pasien. Sedangkan di Pusat isolasi BNN Lido yang berkapasitas 100 tempat tidur, sudah terisi 50 persen. Bima menyebut saat ini Satgas Covid-19, sangat intens melakukan koordinasi dengan rumah sakit rujukan untuk memastikan ketersediaan tempat tidur isolasi dan penanganan pasien Covid-19 di Kota Bogor. "Kita sedang kordinasi untuk menjadikan salah satu rumah sakit untuk dijadikan rumah sakit khusus penanganan Covid-19," ungkapnya. Sementara, Kepala Dinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno yang didampingi jajarannya, meminta kepada rumah sakit rujukan Covid-19 yang telah ditunjuk Pemkot Bogor maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat meningkatkan kapasitas tempat isolasi dan ICU. Sebab, di Kota Bogor jumlahnya masih sangat terbatas. Tercatat ada 21 ruang ICU atau 11 persen dari total seluruh rumah sakit. Untuk itu, pihaknya meminta agar hal tersebut perlu ditingkatkan. "Tren yang ada meningkat terus, karenanya kita juga harus meningkatkan kapasitas tempat isolasi dan ICU. Rumah sakit diharapkan kerjasamanya dalam mengupdate secara real time tentang keterisian tempat tidurnya agar memudahkan dalam mengatur," kata Retno. (dil/b/ryn)