Senin, 22 Desember 2025

Okupansi Pasien Covid-19 Makin Sesak, Nakes RSUD Kota Bogor Bertumbangan

- Kamis, 3 Desember 2020 | 09:19 WIB

METROPOLITAN.id - Kasus Covid-19 di Kota Bogor belum juga mereda. Hingga Selasa (1/12) bahkan sudah menembus angka 3.398 kasus dengan jumlah kasus positif aktif 540 kasus dan 98 orang meninggal.

Sejalan dengan itu, tingkat keterisian (okupansi) tempat tidur atau bed pasien Covid-19 pun kian meninggi, termasuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor. Salah satu RS rujukan pasien Covid-19 di Kota Bogor.

Dari ketersediaan 120 tempat tidur di RSUD Kota Bogor, rupanya sudah terisi 92 tempat tidur atau setara 76,6 persen. Hal itu diungkapkan Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Bogor, dr Ilham Chaidir.

"Dari 120 tempat tidur yang disediakan khusus pasien Covid-19, saat ini sudah terisi 92 tempat tidur," katanya.

Akibatnya, hal itu berpengaruh terhadap kondisi para tenaga kesehatan (nakes) yang bekerja di RSUD Kota Bogor. Tentu saja hal itu dikhawatirkan berdampak pada kualitas pelayanan di RSUD Kota Bogor.

"Untuk kasur pasien Covid-19 sekarang sudah terisi 92 kasur. Sebenarnya kapasitas kita sudah menyediakan 120 kasur. Tapi karena tenaga kita dari tujuh bulan ini terus saja tidak berhenti-henti bekerja, ya mulai bertumbangan lah satu per satu," papar Ilham.

Namun ia mengklaim hal itu masih bisa diatasi. Salah satunya dengan menambah jumlah nakes di RSUD, dengan proses yang sudah diatur melalui Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Sejauh ini, jumlah nakes di RSUD Kota Bogor mencapai kurang lebih 1.000 pegawai.

Sedangkan nakes yang khusus menangani Covid-19 ada 235 orang. Rencananya, bakal menambah 100 personil nakes lagi.

"Jadi itu masih bisa kita atasi. Kan juga rencana menambah jumlah nakes di RSUD dengan proses yang sudah diatur melalui BLUD. Sekitar 100 nakes lagi nambahnya. Nakes di RSUD Kota Bogor ada kurang lebih 1000 pegawai. Namun, khusus yang menangani Covid-19 ada 235 orang," ujarnya.

"Kalau kita mengajukan itu dari ASN, itu cukup lama prosesnya. Jadi mau nggak mau kita harus gerak cepat. Seperti pesan pak wali, untuk mempersiapkan pada situasi terburuk atau worst situation," tandasnya.

Sorotan pada RSUD Kota Bogor rupanya tidak hanya soal penanganan Covid-19, tentang keterisian hingga kinerja para nakes. Sebagai salah satu instansi yang dijatah anggaran gemuk pada 2020 ini pasca-direfocusing, serapan anggaran RSUD Kota Bogor rupanya belum bagus-bagus amat.

Total anggaran RSUD Kota Bogor pada 2020 mencapai Rp248,3 miliar, hanya kalah dari Dinas Pendidikan (Disdik) yang dijatah Rp531,1 miliar. Namun hingga awal November, realisasi anggaran RSUD Kota Bogor baru Rp167,3 miliar atau setara 67,3 persen.

Jika dirinci, baik pos Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung pada RSUD Kota Bogor sama-sama belum optimal. Untuk pos Belanja Langsung pada RSUD Kota Bogor, dari pagu Rp240,8 miliar, baru terserap Rp162,4 miliar atau setara 67,4 persen.

"Untuk pos Belanja Tidak Langsung-nya dari pagu Rp7,5 miliar, baru terserap Rp4,8 miliar atau setara 64,1 persen," tuntas Sekretaris Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Bogor Evandhy Dahni. (ryn)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X