Senin, 22 Desember 2025

Pekan Ini PCR Mobile Segera Mendarat di Bogor, Sehari Bisa Periksa Ratusan Spesimen

- Minggu, 3 Januari 2021 | 18:54 WIB

METROPOLITAN.id - Kasus Covid-19 di Kota Bogor memang masih tinggi. Baru dua hari awal tahun 2021 saja, sudah ada 148 kasus positif Covid-19 yang muncul. Alhasil, rencana datangnya bantuan PCR mobile container dari pemerintah pusat melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pun disebut bisa membantu penanganan Covid-19 di Kota Bogor. Sebab, PCR mobile container itu bisa memeriksa hingga ratusan spesimen tes corona per harinya. Rencananya, PCR container dari BPPT itu akan turun ke Bogor dan diresmikan langsung oleh menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) pertengahan minggu ini. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Satgas Covid-19 Kota Bogor Dedie A Rachim. "PCR Container dari BPPT akan diresmikan tanggal 6 Januari 2021 di Balai Kota Bogor. Rencananya Menristek bakal hadir," katanya kepada Metropolitan.id, Minggu (3/1). Setelah sampai di Bogor, sambung dia, PCR mobile itu bakal digunakan dan disimpan dalam area Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), Jalan Kesehatan, Kecamatan Tanahsareal. Kedatangan bantuan PCR mobile itu pun disebut bakal sangat membantu penanganan Covid-19 di Kota Bogor. Sebab, per harinya bisa memeriksa tak kurang dari 100-144 spesimen tes uji corona. "Kalau mesin PCR rata-rata satu putaran (bisa periksa) 36 spesimen. Lalu sehari itu bisa 3 sampai 4 putaran. Jadi per hari bisa ratusan spesimen," ungkap Dedie. Menanggapi hal itu, Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor Akhmad Saeful Bakhri menuturkan bahwa penanganan pandemi ini bukan hanya tugas dan tanggung jawab Dinas Kesehatan (Dinkes) saja, tetapi juga kerja keras dan kerja sama seluruh perangkat daerah, dinas instansi dan lembaga, yang secara formal tergabung dalam Satgas Covid 19 Kota Bogor. "Kita sangat mengapreasi berbagai upaya, terobosan dalam percepatan penanganan yang telah dilakukan. Salah satu terobosan Dinkes Kota Bogor yaitu dengan mendapatkan bantuan hibah satu unit mobil test PCR dari BPPT, yang apabila dinominalkan sangat menghemat anggaran APBD," ujar ASB, sapaan karibnya. Anggota DPRD dari fraksi PPP itu mendukung langkah Dinkes dan Satgas Covid-19 yang menunjukkan komitemen tinggi untuk penanggulangan Covid-19. Dengan tidak semata-mata mengandalkan APBD Kota Bogor yag sangat terbatas "Padahal Pemkot Bogor dalam hal ini Satgas Covid-19 melalui OPD memiliki Anggaran BTT, yang kapan pun sesuai regulasi bisa digunakan. Ini satu bentuk kewaspadaan dan kehati-hatian pengelolaan anggaran yang bijak yang telah dilakukan," tukasnya. ASB menjelaskan, upaya Pemkot Bogor dalam penanganan Covid-19 melalui Dinas Kesehatan sudah terlihat dengan adanya peningkatan kekuatan tenaga fungsional kesehatan, yang pada pertengahan pekan lalu dilantik bersamaan dengan pengukuhan jabatan struktural di lingkungan Pemkot Bogor. Hal ini disebutnya sangat membantu dan memberikan support tenaga baru untuk memperkuat armada kesehatan di Dinkes dan RSUD Kota Bogor dalam melakukan pelayanan kesehatan. ASB mengkiritisi dua amanat Wali Kota Bogor Bima Arya dalam pelantikan dan pengukuhan beberapa waktu lalu itu, dimana wali kota akan melakukan akselerasi kinerja para pejabat serta melakukan evaluasi kinerja pejabat. Dalam amanatnya, sambung dia, Bima Arya mengatakan bagi pejabat yang bukan 'petarung' akan ditinggalkan sekalipun belum dua tahun jabatan dan akan menggunakan diskresinya sebagai wali kota. "Evaluasi terhadap kinerja pejabat itu wajib dilakukan, tetapi yang perlu diperhatikan adalah harus dilaksanakan secara profesional sebagai upaya pembinaan dan harus berlaku adil tidak diskriminatif. Serta yang tidak kalah penting adalah bukan dalam kerangka subyektifitas, apalagi kalau berbicara jabatan eselon II, perlu hati-hati. Jangan sampai diskresi bisa menjadi kesewenang-wenangan," tandasnya. Kasus Covid-19 di Kota Bogor pada awal 2021 rupanya masih saja tinggi. Bagaimana tidak, baru dua hari awal tahun, kasus Covid-19 di Kota Bogor sudah muncul 148 kasus positif. Dari data Satgas Covid-19 Kota Bogor, jumlah itu muncul dari dua hari pertama Januari 2021. Yakni pada Jumat (1/1) muncul 74 kasus dan pada Sabtu (2/1) ada 74 kasus positif baru. Hingga Sabtu (2/1), kasus Covid-19 di Kota Bogor mencapai 5.558 kasus, dengan 1.030 orang diantaranya berstatus positif aktif dan 131 orang diantaranya terkonfirmasi meninggal dunia. Memang jika dirunut kebelakang, selama sepekan terakhir saja kasus Covid-19 di Kota Bogor cenderung tinggi karena muncul lebih dari 70 kasus positif baru tiap harinya. Sebut saja pada Minggu (27/12) lalu, muncul 73 kasus. Diikuti 74 kasus positif baru pada Senin (28/12). Sempat menurun pada Selasa (29/12) dengan kemunculan 67 kasus baru, malah melonjak kembali di penghujung tahun 2020, yakni pada Rabu (30/12) dan Kamis (31/12) yang sama-sama muncul 71 kasus positif Covid-19. Hal itu memang sepertinya sudah diprediksi oleh Pemkot Bogor, dengan memutuskan untuk memperpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Mikro Komunitas (PSBMK) hingga 8 Januari mendatang. Penerapan aturan itu mengacu pada penerapan pembatasan kegiatan pada masa pandemi Covid-19 Pemerintah Provinsi Jawa Barat. "Iya (PSBMK diperpanjang), itu mengikuti Jawa Barat, sampai 8 Januari 2021," kata Wali Kota Bogor Bima Arya. (ryn)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X