METROPOLITAN.id - Rumah Sakit (RS) Lapangan direncanakan bakal mulai beroperasi Senin (18/1). Padahal, hingga saat ini jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang akan ditempatkan masih kurang dari rencana kebutuhan yang ada.
Dari kebutuhan 60 orang nakes, baru terpenuhi sebanyak 40 orang nakes. Ditengarai hal itu berdampak pada kurang maksimalnya pelayanan pasien Covid-19 yang akan dirawat.
Ketua Komisi IV DRPD Kota Bogor, Said Muhamad Mohan pun kekeuh RS Lapangan harus segera beroperasi. Ia menilai RS Lapangan harus tetap dimulai sesuai tanggal yang sudah ditetapkan.
"Terkait kekurangan nakes, infonya akan ada perbantuan dari RSUD Kota Bogor. Jika memang ternyata masih kurang, bisa bertahap, yang penting bisa segera mulai operasional," kata Mohan, Minggu (17/1).
Pihaknya mengklaim bakal melakukan fungsi pengawasan secara maksimal agar tidak ada kesalahan dalam pelaksanaan RS Lapangan Kota Bogor.
"Fungsi pengawasan ya monitoring dan komunikasi, terakhir saya komunikasi saat dilokasi. Kita lihat besok, mudah-mudahan bisa sesuai rencana," tandas Mohan.
Sebelumnya, RS Lapangan Kota Bogor yang direncakan beroperasi 18 Januari mendatang, kemungkinan belum bisa beroperasi secara maksimal.
Hal itu disebabkan masih minimnya nakes yang dibutuhkan untuk mengoperasikan rumah sakit yang berada di gedung Wisma Atlet GOR Padjajaran Kota Bogor ini.
"Ya sebenarnya untuk perawat masih kurang karena baru ada 40 perawat, jadi kita akan buka dulu setengah bed. Perawat kebutuhannya 60. Kita sedang rekrutmen lagi, sudah tiga kali rekrutmen ini,” ujar Kepala RS lapangan, Yeti Hariyati.
Yeti menjelaskan, dari 28 tempat tidur per lantai yang tersedia di RS lapangan, saat diresmikan nanti jumlah tempat tidur yang akan dibuka baru sekitar 15 hingga 20 tempat tidur perlantai.
Seiring dengan dibukanya RS lapangan, pihak RS juga akan terus melakukan rekrutmen hingga mencapai jumlah 60 perawat. Sementara total dari kapasitas tempat tidur yang akan disediakan RS lapangan yakni sejumlah 68 tempat tidur.
Selain perawat, nakes lain juga sudah mulai bersiap. Seperti dokter umum, dokter spesialis, radiografer, dan fisioterapi
“Total seluruh Sumber Daya Manusia (SDM)-nya ada 221 orang. Untuk non nakes ada 165 orang, nakes sisanya dari situ. Ada perawat, dokter umum, dokter spesialis, radiografer, dan fisioterapi, itu nakes-nya,” tutup Yeti. (dil/b/ryn)