METROPOLITAN.id - Pemerintah pusat melalui Badan Pengelola Tranportasi Jabodetabek (BPTJ) mengaku siap memberikan bantuan sebesar Rp81 miliar, melalui program buy the service (BTS) atau disebut sebagai subsidi untuk pengoperasian bus Trans Pakuan dan siap disalurkan tahun ini. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Eko Prabowo menjelaskan, BTS ini rencananya akan diterima Pemkot Bogor untuk lima koridor pelayanan angkutan kota. Diantaranya adalah koridor satu dengan jumlah 15 bus. Koridor ini mencankup layanan dari Baranangsiang sampai Cisarua. Lalu, koridor dua dengan jumlah 10 bus mencankup layanan dari Baranangsiang sampai Dramaga. Koridor tiga, dengan jumlah 10 bus mencankup layanan dari Baranangsiang sampai Cibinong. Koridor tujuh, dengan jumlah tujuh bus yang mencankup layanan dari Baranangsiang sampai ke Sentuk City. Koridor delapan, dengan jumlah 10 bus yang mencankup layanan dari Bubulak sampai ke Ciawi. Terakhir, koridor Sembilan, dengan jumlah 10 bus yang mencankup layanan dari Bubulak sampai ke Ciawi via Lawang Gintung. "Jadi Pemerintah itu membeli layanan. Kami juga sedang merayu pemerintah pusat agar bantuan ini bisa untuk PSO bus. Jadi berapa pun jumlah penumpang, itu sudah dihitung," ungkapnya, Rabu (27/1). Sebab, berdasarkan Pasal 5, Peraturan Menteri Perhubungan nomor 9 tahun 2020, tentang pemberian subsidi angkutan umum perkotaan, menyebutkan bahwa subsidi angkutan umum diberikan kepada trayek tertentu. Selain itu, didalam pasal 10 juga disebutkan, bantuan diberikan kepada perusahaan angkutan umum melalui proses pemilihan dan pelelangan diikuti oleh badan usaha berbadan hukum yang bergerak di bidang angkutan umum. Sehingga, dengan begitu, Pemkot Bogor pun berencana memajukan PDJT dan menunjuk lima koridor bus trans pakuan, yang akan didanai oleh BTS.(dil/b/yok)